Indonesia Tidak Impor Kurma Dari Israel

Photo Author
- Jumat, 15 Maret 2024 | 13:20 WIB
Plt Kepala BPS, Amalia A Widyasanti, di Jakarta, Jumat (15/3).  (istimewa)
Plt Kepala BPS, Amalia A Widyasanti, di Jakarta, Jumat (15/3). (istimewa)


Krjogja.com – Jakarta – Memasuki bulan Ramadan, salah satu jenis makanan yang paling dicari adalah kurma. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa menjelang Ramadan 1445 H, impor kurma melonjak baik dari sisi volume maupun nilai. Sekitar 58 persen impor kurma Januari-Februari 2024, berasal dari Tunisia dan Mesir, Irak dan Arab Saudi.

“Jadi mengklarifikasi tidak ada kurma dari Israel, karena dara BPS menunjukkan bahwa impor kurma terbesar itu dari Tunisia dan Mesir, Irak dan Arab Saudi,” kata Plt Kepala BPS, Amalia A Widyasanti, di Jakarta, Jumat (15/3).

Baca Juga: 12 Korban Penipuan Malioboro City Mengadu ke Bareskrim dan Bambang Pacul, Ini Tujuannya

Dikatakan, bahwa total volume impor kurma di bulan Februari 2024 tercatat sebesar 11,24 ribu ton. Volume impor kurma Februari 2024 naik 51,28 persen jika dibandingkan dengan volume impor kurma Januari 2024.
Dari sisi nilai impor kurma, pada Februari 2024 nilainya mencapai 17,18 juta dokar AS, naik 25,77 persen jika dibandingkan nilai impor kurma di bulan Januari 2024 yang sebesar 13,66 juta dolar AS.

Dijelaskan, bahwa nilai impor kurma Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 3,52 juta dolar AS atau 25,77 persen month to month (mtm). Sedangkan dari sisi volume, nilai impor kurma Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 3,81 ribu ton, atau 51,28 persen mtm.

Menurut Amalia, dalam dua bulan terakhir, Januari-Februari 2024, nilai impor kurma dari Tunisa mencapai 9,15 juta dolar AS atau mencapai 29,66 persen dari total nilai impor kurma periode tersebut. Diikuti oleh Mesir sebesar 8,74 juta dolar AS atau 28,35 persen.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jumat 15 Maret 2024, BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi

Kemudian impor kurma dari Iran nilainya sebesar 2,87 juta dolar AS atau 9,30 persen dan Arab Saudi dengan nilai 2,66 juta dolar AS atau mencapai 8,61 persen. Sedangkan dari negara-negara lainnya, nilai impor kurma di Januari-Februari 2024 mencapai 7,42 juta dokar AS sebesar 24,07 persen. (Lmg)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X