Krjogja.com - Jakarta - Pertamina Lubricants mendukung penuh tindakan penegak hukum dalam menindak pelaku pemalsuan pelumas dan berharap ada regulasi yang lebih ketat untuk mempersempit ruang gerak pemalsu. Pemalsuan pelumas tidak hanya merugikan konsumen tetapi juga merugikan negara dan masyarakat secara keseluruhan.
"Meskipun tidak semua produk yang dipalsukan adalah merek Pertamina, kami merasa bertanggung jawab sebagai produsen pelumas terbesar di Indonesia untuk melindungi konsumen dari dampak buruk penggunaan pelumas palsu," kata Direktur Sales & Marketing Pertamina Lubricants Dwi Puja Ariestya, di Jakarta, Rabu (17/7).
Pertamina Lubricants mengingatkan konsumen untuk menghindari penggunaan pelumas palsu karena bahaya keselamatan yang tinggi dan risiko kerusakan mesin. Dalam jangka pendek, mesin dapat mengalami penurunan performa. Bahkan pada beberapa kasus, pelumas palsu tanpa additive detergent atau dispersant dapat langsung merusak mesin.
Baca Juga: Atasi Masalah Sampah DIY, Gaya Makmur Mobil Perkenalkan FAW Truck Amroll
Dalam jangka panjang, penggunaan pelumas palsu dapat mengurangi tingkat keandalan mesin dan mengurangi umur mesin. Ketika konsumen melakukan maintenance, mereka mungkin akan mengganti lebih banyak part sehingga biaya perawatan meningkat.
"Kami menghimbau masyarakat untuk membeli pelumas Pertamina di bengkel langganan terpercaya atau outlet resmi Pertamina Lubricants seperti SPBU, Olimart/Fastron Auto Service, dan Enduro Motor Service untuk memastikan keaslian produk. Kami juga menghimbau kepada pemilik bengkel untuk membeli pelumas di distributor resmi," ujarnya.
Baca Juga: Peringatan hari Koperasi Ke 77, Merefleksikan Peran Koperasi di Tanah Air
Pertamina Lubricants telah melaksanakan berbagai program sosialisasi yang intensif melalui seminar, workshop, dan kampanye media sosial. Selain itu, Pertamina Lubricants juga bekerjasama dengan bengkel-bengkel resmi dan distributor untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara membedakan pelumas asli dan palsu.
Produk-produk pelumas Pertamina juga telah mengantongi sertifikasi SNI, yang semakin menjamin kualitas pelumas yang beredar dan menekan jumlah pelumas palsu atau berkualitas rendah.Pertamina Lubricants juga senantiasa melakukan improvement untuk menanggulangi pemalsuan pelumas.
Begini caranya membedakan pelumas Pertamina asli dan palsu, khususnya pada kemasan produk botol. Pertama QR Code di stiker label – setiap produk memiliki QR Code yang unik dan yang terdiri dari 9 karakter berupa huruf dan angka. Jika discan, akan muncul halaman yang menunjukkan nama produk, nomor QR, batch number, jenis kemasan, berapa kali botol telah discan, lokasi dan waktu scan sebelumnya, beserta lokasi Anda saat ini.
Baca Juga: Sosok Afnan Hadikusumo di Mata Sahabat
Kedua tutup botol - Pada bagian atas tutup botol tampak hologram original halus dengan karakter titik (dot) dibaca dengan kemiringan 45 derajat.Ketiga tutup dan leher botol - terdapat 8 digit nomor batch dengan posisi lurus tegak dan sejajar. Keempat tampilan botol dengan teknologi triple layer - yaitu saat tutup botol dibuka, tampilan warna botol bagian dalam berbeda dengan bagian luar.
Sementara itu, Ketua Aspelindo (Asosiasi Pelumas Indonesia), Sigit Pranowo menuturkan, kerugian yang diakibatkan oleh pelumas palsu cukup besar untuk industri pelumas di Indonesia. Dari segi finansial, jumlah produk palsu yang dijual mengakibatkan kehilangan potensi pasar yang signifikan bagi seluruh produsen pelumas.
"Reputasi kami semua juga terancam tercemar. Dengan langkah-langkah proaktif ini, Pertamina Lubricants berkomitmen untuk terus melindungi konsumen dan memastikan produk berkualitas tinggi yang dibeli adalah asli dan aman digunakan. (Lmg)