Krjogja.com - Jakarta - Harga minyak dunia terus turun pada perdagangan Senin. Investor minyak dunia pun mencetak kerugian. Penurunan harga minyak ini karena produksi OPEC+ yang lebih tinggi di Oktober sekaligus permintaan yang lesu di China dan Amerika Serikat (AS), dua konsumen minyak terbesar dunia.
Penurunan produksi dari Libya tidak bisa menutupi tambahan produksi minyak OPEC+ dan juga penurunan permintaan tersebut. Pada Selasa (3/9/2024), harga minyak mentah Brent berjangka turun 57 sen atau 0,7% menjadi USD 76,36 per barel pada pukul 01.08 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 50 sen atau 0,7% menjadi USD 73,05 per barel.
Penurunan harga minyak tidak terjadi pada perdagangan Senin saja. Pada sesi perdagangan pekan sebelumnya juga terjadi penurunan 0,3% dari harga minyak Brent dan penurunan 1,7% untuk WTI.
Baca Juga: Mahasiswa Hiroshima University Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat Yogyakarta
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan melanjutkan rencana kenaikan produksi minyak mulai Oktober, enam sumber dari kelompok produsen tersebut mengatakan kepada salah satu media internasional.
Delapan anggota OPEC+ dijadwalkan untuk meningkatkan produksi sebesar 180.000 barel per hari pada bulan Oktober, sebagai bagian dari rencana untuk mulai mengakhiri pemangkasan produksi terbaru mereka sebesar 2,2 juta barel per hari sambil mempertahankan pemangkasan lainnya hingga akhir tahun 2025.
“Ada kekhawatiran bahwa OPEC akan terus meningkatkan produksi mulai bulan Oktober,” kata analis pasar IG Tony Sycamore.
“Namun, saya pikir hasilnya bergantung pada harga karena hal itu terjadi jika harga WTI mendekati USD 80 daripada USD 70.”