Inflasi DIY Terkendali di Penghujung 2024

Photo Author
- Senin, 6 Januari 2025 | 16:25 WIB
ilustrasi inflasi (Pixabay)
ilustrasi inflasi (Pixabay)


Krjogja.com Yogya - Laju inflasi gabungan kota pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) di DIY mengalami kenaikan pada Desember 2024, meski masih terkendali. Mencermati kondisi terkini, Bank Indonesia.(BI) DIY bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY mengapresiasi peran aktif seluruh pihak yang telah bersinergi dan berkolaborasi dalam pengendalian inflasi selama 2024.

Kepala Perwakilan BI DIY PP Ibrahim menyampaikan berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi DIY pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,46% (mtm), lebih tinggi dibandingkan realisasi bulan November 2024 yang sebesar 0,25% (mtm) seiring peningkatan aktivitas pariwisata pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Secara tahunan, DIY mengalami inflasi sebesar 1,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,57% (yoy) dan realisasi inflasi DIY periode yang sama tahun 2023 sebesar 3,17% (yoy).

"Sesuai dengan siklusnya, melonjaknya kunjungan wisatawan pada momen Nataru mendorong peningkatan konsumsi sehingga memicu inflasi terutama kelompok pangan. Melon pangan tersebut seperti cabai merah, telur ayam ras, tomat, dan bawang merah dengan masing-masing andil sebesar 0,06% (mtm), 0,06% (mtm), 0,03% (mtm), dan 0,02% (mtm)" ujar Ibrahim dikantornya, Jumat (3/1).

Baca Juga: Pj Bupati: Program MBG Tahap Awal di Banyumas Untuk Anak Sekolah

Ibrahim mengatakan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan tersebut disebabkan oleh terbatasnya pasokan dari daerah sentra akibat berakhirnya masa panen dan faktor cuaca di tengah tingginya permintaan. Selain itu, harga bahan bakar rumah tangga turut memicu kenaikan inflasi DIY dengan andil sebesar 0,03% (mtm).

" Inflasi lebih tinggi tertahan oleh komoditas daging ayam ras, nangka muda, kentang, dan tarif angkutan udara. Turunnya harga daging ayam ras sejalan dengan tercukupinya pasokan dari daerah sentra produksi. Sementara nangka muda dan kentang mengalami penurunan harga seiring berlangsungnya panen sehingga pasokannya cenderung melimpah," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ibrahim menyatakan komoditas angkutan udara turut mengalami deflasi di tengah peak season pariwisata akibat kebijakan penyesuaian tarif sebesar 10% yang berlaku sejak tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Mengacu pada risiko ke depan, Bank Indonesia DIY optimis inflasi DIY tahun 2025 dapat terjaga pada kisaran target sasaran nasional sebesar 2,5±1%.

Baca Juga: Lingkungan Santa Maria Fatima Demak Ijo Gelar Misa dan Perayaan Natal

Kondisi tersebut didukung upaya TPID DIY dalam kerangka 4K melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY, diantaranya pelaksanaan operasi pasar/pasar murah yang diperkuat dengan optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store. Kemudian kampanye belanja bijak, penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) baik antar provinsi maupun intra provinsi, implementasi Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi (MRANTASI).

"Pengembangan Geographic Information System (GIS) sebagai geoportal dalam optimalisasi monitoring produksi dan penggunaan lahan dan inisiasi Gerakan Membeli Sayuran Petani (GEMATI) oleh Kabupaten Sleman untuk menyerap produksi sayuran yang melimpah. Selain itu, mendorong gerakan sosial masyarakat terkait keseimbangan harga, seperti gerakan masjid Nurul Ashri sebagai aggregator.," pungkas Ibrahim. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X