Krjogja.com Jakarta — Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk menjaga daya beli masyarakat terutama menjelang lebaran, pemerintah menggelar program Bina Diskon Lebaran 2025 yakni belanja di Indonesia saja.
Program ini yang berlangsung mulai 14 Maret-30 Maret 2025 serentak di 402 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia, dan menghadirkan 80 ribu ritel. Diperkirakan, transaksi dalam pada program Bina Diskon Lebaran 2025 bisa mencapai Rp 36,3 triliun.
“Daya beli masyarakat harus kita jaga, makanya kita buat program Bina Diskon Lebaran 2025. Kami targetkan transaksi selama program ini mencapai Rp 36,3 triliun, karena diskonnya hingga 70 persen,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pada pembukaan program Bina Diskon Lebaran 2025, di Jakarta, Jumat (14/3).
Baca Juga: BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem di DIY 15 Maret, Ini Daerah yang Berisiko!
Dijelaskan, sebenarnya Indonesia punya potensi pasar domestik mencapai 1,3 triliun dolar AS, dimana domestik marketnya 52 persen atau sekitar 670 miliar dolar AS. “Jadi pasar ini daya beli yang harus dijaga, dimana salah satunya memberikan berbagai program dari pemerintah seperti pemberian gaji ke 13, THR, diskon tarif angkutan udara dan lainnya,” tegasnya.
Airlangga juga mengatakan, jarak dari Lebaran ke natal semakin jauh, diharapkan pemerintah terus membuat di tengah tengah jarak tersebut, seperti pada kuartal II atau kuartal III ada program back to school, program diskon 17 Agustus.
Airlangga juga mengatakan, Program BINA Diskon 2024 sebelumnya telah selesai digelar pada 20 hingga 29 Desember 2024. Total transaksi BINA Diskon 2024 tercatat mencapai Rp 25,4 triliun. Capaian nilai transaksi ini meningkat 15 persen dibandingkan nilai transaksi tahun 2023 yang tercatat Rp 22 triliun, melebihi target 10 persen.
Sementara itu Ketua Umum Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Wijaya mengatakan, BINA Lebaran 2025 menjadi momentum yang tepat. Pasalnya biasa mendorong usaha ritel untuk tetap bisa bergerak. Apalagi dengan adanya pemberian diskon hingga 70 persen, masyarakat bakal tertarik untuk berbelanja sehingga roda ekonomi turut bergerak.
“Jadi diharapkan minggu ini mulai besok akan terjadi puncak penjualan sampai dengan nanti minggu depan. Karena setelah itu masyarakat akan mulai sibuk dengan mudik. Jadi saya kira ini momen yang kita harapkan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi masyarakat untuk bisa berbelanja,” ujarnya.
Dikatakan, biasanya dua minggu menjelang lebaran kategori yang banyak dibelanjakan oleh masyarakat adalah makanan, minuman, pakaian dan elektronik. “Namun menjelang lebaran kategori yang banyak dibelanjakan masyarakat adalah makanan, minuman dan elektronik,” ujarnya (Lmg)