BEI Kaji Penyesuaian Jam Perdagangan

Photo Author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 11:25 WIB
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)


KRJOGJA.com - Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengkaji untuk menyesuaikan jam perdagangan. Hal ini untuk menjangkau seluruh segmen investor di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, penyesuaian jam perdagangan bursa tersebut masih kajian yang bertujuan melayani dengan baik seluruh segmen investor baik investor asing dan ritel yang ada di seluruh wilayah Indonesia. “(Kajian-red) sedang proses. Tujuan utama kami melayani investor dengan lebih baik,” kata Jeffrey saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, penyesuaian jam perdagangan termasuk salah satu kajian yang dilakukan BEI. Seiring hal itu, ia mengatakan, jam operasional di bursa di kawasan Asia juga dikaji. “Jam operasional di bursa lain di kawasan Asia juga kita kaji untuk menjaga competitive advantage,” tutur dia.

Mengutip laman idx.co.id, saat ini jam perdagangan di BEI pada sesi pertama untuk Senin-Kamis pada pukul 09.00-12.00 sedangkan Jumat pada pukul 09.00-11.30. Sementara itu, sesi kedua, jam perdagangan pada Senin-Kamis pada 13.30-15.49.59, sedangkan Jumat pada pukul 14.00-15.49.59.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Selasa, 17 Juni 2025. Penguatan IHSG itu terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 0,54% ke posisi 7.155,85. Indeks LQ45 bertambah 0,62% ke posisi 799,88. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.181,46 dan level terendah 7.143,60. Sebanyak 289 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 309 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 209 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.224.653 kali dengan volume perdagangan 18,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.264. Investor asing membeli saham Rp 259,54 miliar pada Selasa pekan ini. Sepanjang 2025, investor asing masih melakukan aksi jual saham Rp 48,46 triliun.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X