Dinas yang Urusi SiBakul Ganti Pimpinan, Bagaimana Nasib Program Unggulan UMKM DIY?

Photo Author
- Sabtu, 20 September 2025 | 13:27 WIB
Serahterima jabatan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY dari   Srie Nurkyatsiwi ke Agus Mulyono (Foto Dokumen)
Serahterima jabatan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY dari Srie Nurkyatsiwi ke Agus Mulyono (Foto Dokumen)

Krjogja.com - YOGYA – Program SiBakul Jogja dan Gratis Ongkir untuk UMKM sudah dikenal luas sebagai salah satu terobosan Dinas Koperasi dan UKM DIY. Bagaimana nasib program andalan tersebut setelah terjadi pergantian pimpinan?

Dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang berlangsung khidmat, Jumat (19/9/2025) Agus Mulyono, S.P., M.T. resmi menggantikan Ir. Srie Nurkyatsiwie sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY. Sertijab ini juga dihadiri oleh Drs. Tri Saktiyana, M.Si., Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, yang menegaskan pentingnya konsistensi kebijakan untuk mendukung ribuan pelaku UMKM di Yogyakarta.

Srie Nurkyatsiwie, yang telah mengawal banyak inisiatif pemberdayaan UMKM, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. Ia berharap dinas ke depan tidak hanya menjaga, tetapi juga memperkuat program yang sudah berjalan.
“Semoga koperasi dan UMKM DIY semakin maju dan mampu menjawab tantangan zaman,” ujarnya.

Baca Juga: Capaian 299 Hari, Presiden Prabowo: Koperasi Desa Merah Putih untuk Ringankan Beban Masyarakat

Agus Mulyono yang sebelumnya merupakan Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM DIY menegaskan dirinya akan melanjutkan program strategis yang sudah dikenal masyarakat. Baik SiBakul Jogja dan Gratis Ongkir dikenal sebagai bagian dari program strategis.

“Program-program itu sudah terbukti membantu UMKM. Ke depan, fokus kami adalah memperkuat digitalisasi, akses pasar, dan kolaborasi lintas sektor agar UMKM bisa naik kelas,” tegas Agus.

  • Tantangan yang Menanti
  • Meski mendapat dukungan, jalan yang ditempuh tidak mudah. UMKM di DIY menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:
  • Transformasi digital yang belum merata.
  • Keterbatasan akses modal, terutama bagi usaha mikro.
  • Modernisasi koperasi yang masih berjalan lambat.
  • Daya saing produk yang belum semua siap ekspor.
  • Regenerasi pelaku usaha, agar generasi muda ikut terlibat dalam koperasi dan UMKM.
  • Menjaga Kepercayaan Publik

Bagi masyarakat dan ribuan UMKM DIY, program seperti SiBakul Jogja bukan sekadar aplikasi, melainkan jembatan menuju peluang usaha lebih besar. Begitu pula dengan Gratis Ongkir, yang terbukti meningkatkan penjualan UMKM di era belanja online.

Pertanyaannya kini, apakah kepemimpinan baru di Dinas Koperasi dan UKM DIY mampu menjaga sekaligus mengembangkan program tersebut agar tidak sekadar jadi jargon, melainkan tetap menjadi motor penggerak ekonomi rakyat?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X