Pesawat Garuda Indonesia Grup Banyak Nganggur, Ini kata Danantara

Photo Author
- Kamis, 20 November 2025 | 17:30 WIB
Armada Garuda Indonesia
Armada Garuda Indonesia


Jakarta Danantara Asset Management (DAM) menyoroti banyaknya pesawat dalam grup Garuda Indonesia yang tidak bisa terbang atau grounded. Kondisi ini menjadi beban biaya karena ada sewa yang harus dibayarkan.

Managinf Director Business-3, Danantara Asset Management, Febriany Eddy pesawat Garuda Indonesia itu memerlukan perbaikan. Belum diperbaikinya pesawat membebani keuangan perusahaan.

Selain itu menjawab pertanyaan mengenai sektor-sektor strategis yang menerima investasi di tengah apresiasi Ringgit serta langkah-langkah yang diambil untuk meringankan biaya hidup, Anwar menuturkan meningkatnya kepercayaan terhadap kinerja mata uang lokal juga telah memperkuat sekto jasa.

Baca Juga: Perluas Ekosistem, GoPay Gandeng Cinema XXI.Beli Tiket Bioskop Cukup Lewat Aplikasi GoPay


"Ketika pesawat grounded, tidak ada revenue, sementara fixed cost terus berjalan. Semakin lama penundaan, semakin besar pula ‘lubang’ yang harus ditutup," ungkap Febriany dalam keterangan resmi, Selasa (18/11/2025).

Maka, perbaikan pesawat, baik Garuda Indonesia dan Citilink menjadi prioritas saat ini. Harapannya, hal itu bisa mengembalikan armada untuk kembali mengudara.

Febriany menuturkan ada empat pilar utama dalam transformasi Garuda Indonesia. Diantaranya, peningkatan layanan pelanggan, pengembangan model bisnis yang adaptif, penguatan operasional berbasis keselamatan dan keandalan, serta modernisasi teknologi untuk mendukung efisiensi.

Baca Juga: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Raih SDGs Action Award 2025.

“Danantara Indonesia berkomitmen penuh mendukung Garuda Indonesia. Namun, dalam proses transformasi ini, komitmen penuh dari Danantara Indonesia bukan ‘free lunch’. Bersama manajemen Garuda Indonesia, kami akan mengawal seluruh proses hingga tuntas,” tambah Febriany.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X