Carbon Digital Conference 2025 Soroti Posisi Indonesia sebagai Pemimpin Perdagangan Kredit Karbon Berkelanjutan

Photo Author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 22:20 WIB
 Carbon Digital Conference 2024 lalu  (ISTIMEWA)
Carbon Digital Conference 2024 lalu (ISTIMEWA)


Krjogja.com - YOGYA - Konferensi Karbon Digital (Carbon Di


Krjogja.com - YOGYA - Konferensi Karbon Digital (Carbon Digital Conference / CDC) kembali digelar pada 8-9 Desember 2025 di Bandung, Jawa Barat. Konferensi ini menampilkan bagaimana kemajuan digital dapat mendorong aksi mitigasi adaptasi lingkungan yang positif di berbagai sektor yang pada kesempatan ini difokuskan pada memperlihatkan perkembangan proyek-proyek Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utility Storage (CCS/CCUS) dan Nature Based khususnya sektor Areal Penggunaan Lain (APL) dan Kelautan.

Selain itu CDC2025 juga akan memberikan perhatian khusus bagi para korban bencana alam Sumatera dengan memobilisasi anggota untuk melakukan aksi nyata di lapangan. Dihadiri oleh sekitar 300 peserta baik investor maupun para pelaku/pengembang proyek karbon dari berbagai negara Ketua Umum Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) Riza Suarga mengatakan, CDC2025 akan menyoroti peluang dan cara mengatasi tantangan yang terkait dengan ekonomi karbon mengingat Indonesia memiliki potensi ekonomi karbon sebesar 565,9 miliar dolar AS.

"Hal ini akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesetaraan pendapatan antarwilayah melalui penciptaan lapangan kerja hijau seperti konservasi dan reforestasi, pertanian berkelanjutan, dan ekowisata. CDC2025 akan menjadi platform bagi banyak startup teknologi iklim untuk memamerkan keunggulan inovatif mereka di industri hijau yang sedang berkembang ini sehingga mampu mempercepat pencapaian Target Kontribusi Nasional (Nationally Determind Contribution / NDC) dan berkontribusi memenuhi tujuan pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana yang telah menjadi komitmen Presiden Prabowo," ungkap Riza Suarga dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).

Baca Juga: CIMB Niaga Perkuat Wealth Solution Dampingi Nasabah Sambut 2026

Riza menambahkan, Konferensi Karbon Digital (CDC 2025) menandai momen krusial bagi pasar karbon global khususnya bagaimana komitmen negara-negara maju dan sektor swasta Internasional dapat segera terwujud. Dengan tema Menggagas Ulang Pasar Karbon Indonesia Inovasi Digital untuk Integritas Global, acara ini menyoroti posisi unik Indonesia sebagai pemimpin dalam perdagangan kredit karbon berkelanjutan dunia.

"Sebagai pengelola utama hutan hujan tropis, mangrove, dan lahan gambut, IndonesiaMmemainkan peran vital dalam memerangi perubahan iklim sambil menunjukkan komitmen yang teguh untuk memastikan semua proyek karbon secara hukum sah, terverifikasi, dan sesuai dengan standar internasional," lanjut Riza.

Menurut Riza, Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memerangi perubahan iklim terkhusus yang berkaitan dengan kontribusi perdagangan karbon yaitu telah ditanda tangani setidaknya 5 (lima) Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan berbagai Standard Internasional dan penerbitan Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Nasional yang menggantikan Perpres 98/2021.

Baca Juga: Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Sebagaimana diketahui beberapa perubahan utama dalam Peraturan Presiden 110/2025 meliputi penyederhanaan proses perdagangan karbon, pengakuan pasar karbon sukarela dan perluasan sektor-sektor lain dalam perdagangan karbon.

Tentunya IDCTA dapat memainkan peran yang sangat penting dan strategis untuk mendukung pelaksanaannya melalui mekanisme dual registry system pemerintah yaitu SRN-PPI dan SRUK sebagai pusat pengelolaan data dan informasi terkait kegiatan dan sumber daya yang mendukung implementasi dan keberlanjutan upaya pengendalian perubahan iklim di Indonesia. Untuk pengembangan ini, kata Riza, CDC2025 akan menjadi Forum dimana update kebijakan peraturan terkait serta kemajuan progres pelaksanaan aksi di lapangan akan disampaikan kepada semua pemangku kepentingan dalam rantai nilai karbon nasional maupun global.

Mewakili PwC Indonesia sebagai Knowledge Partner di CDC2025, Yuliana Sudjonno, PwC Indonesia Partner dan Sustainability Leader, mengatakan, menghadapi perubahan iklim membutuhkan aksi kolektif, integritas, inovasi, pembiayaan dan komitmen terhadap ekonomi hijau. Melalui CDC 2025, kami bertekad memastikan pengelolaan karbon di Indonesia memenuhi standar global, menciptakan manfaat sosial dan lingkungan yang berkelanjutan, serta memperkuat integritas pasar karbon.

"Dengan teknologi digital dan solusi pembiayaan sebagai katalis, Indonesia memiliki peluang untuk tidak hanya menjadi pemain, tetapi pemimpin dalam solusi iklim global dan penggerak ekonomi hijau," sambung Yuliana. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X