bisnis

Permintaan Pulih, Harga Timah Berpotensi Tembus USD 30 Ribu per MT

Minggu, 18 Juni 2023 | 14:25 WIB
ilustrasi dok

Krjogja.com - JAKARTA - Manajemen PT Timah Tbk (TINS) prediksi, harga logam timah dunia akan bergerak di kisaran USD 23 ribu-USD 30 ribu per metrik ton pada 2023.


Direktur Keuangan PT Timah Tbk Fina Eliani menuturkan, permintaan logam timah di pasar dunia semakin pulih sehingga bakal berdampak terhadap kenaikan harga timah dunia. “Kami memperkirakan harga logam timah dunia pada 2023 ini akan bergerak di kisaran 23.000 hingga 30.000 dolar Amerika Serikat per metrik ton,” tutur Fina dikutip dari Antara, ditulis Minggu (18/6/2023).


Sebelumnya PT Timah Tbk memprediksi harga timah dunia pada 2023 lebih rendah dibandingkan 2022 karena permintaan logam timah yang diprediksi logo akibat dampak krisis ekonomi dunia.


"Pada Mei tahun ini harga logam timah sudah mencapai 26.000 hingga 27.000 dolar per metrik ton dan ini jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi awal hanya 23.000 dolar AS per metrik ton,” kata dia.


Ia menuturkan, kenaikan harga logam timah ini seiring makin pulihnya permintaan logam timah dunia. “PT Timah terus beradaptasi menghadapi bisnis pertimahan yang dinamis ini, serta didorong oleh upaya efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen nonpertimahan,” tutur dia.


Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar menuturkan, harga timah dunia 2022 masih cenderung fluktuatif. Namun, semakin pulihnya sektor ekonomi yang salah satunya ditandai dengan peningkatan konsumsi terhadap tin-related products berupa produk elektronik membuat permintaan atas komoditas timah bertumbuh.


Harga jual rata-rata logam timah LME 2022 sebesar 31.474 dolar per metrik ton, merosot 4 persen dibandingkan 2021 sebesar USD 32.619 dengan level tertinggi pada USD 43.917 dan level terendah USD 19.373. “PT Timah Tbk terus beradaptasi terhadap kondisi bisnis pertimahan yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi TINS dalam mendukung kinerja 2022,” kata dia.


Sebelumnya, dua anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS), menjajaki potensi kerja sama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lokasi operasional PT Timah.


Sinergi ini merupakan wujud komitmen kedua perusahaan untuk berkontribusi pada konservasi energi, pengurangan emisi, dan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan oleh Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra pada 26 Januari 2023. (*)

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB