Krjogja.com - YOGYA - Perekonomian nasional terus bangkit di tengah pandemi Covid-19, termasuk sektor properti yang sempat terdampak signifikan di awal pademi. Optimisme pasar properti di masa pandemi Covid-19 justru saat yang tepat untuk berinvestasi di dunia properti.
"Sektor properti kuartal II 2022 menyumbang pertumbuhan positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 2,47% naik dari 2.30% pada kuartal II tahun lalu," tutur Ketua DPD REI DIY Ilham Muhammad Nur dalam sambutannya saat pembukaan Amazing Property Expo (APE) 2022, Selasa (20/12/2022) di Atrium Plaza Ambarrukmo Yogyakarta.
Disebutkan capaian sektor properti melampaui level sebelum pendemi sebesar 2,6 persen year-on-year (yoy). Indek permintaan properti komersial juga naik sebesar 1,58 persen (yoy). "Hal ini memberi keyakinan sektor properti masih akan tetap tumbuh. Permintaan akan hunian sebagai bagian dari sektor properti masih akan tetap ada karena backlog property masih terus terjadi," tegasnya.
Maka memenuhi kebutuhan properti yang meningkat, DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY didukung PT. Mavindo Pratama siap menggeber APE 2022 hingga 25 Desember 2022. "Menampilkan produk 30 pengembang anggota DPD REI DIY berupa rumah hunian, apartemen, perkantoran, hingga ruang niaga. Didukung 5 stand perbankan dan 2 steakholder perumahan," jelasnya.
Pameran APE 2022 dibuka Wakil Ketua Umum REI Ikang Fawzi didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Heru Saptono, STP MM mewakili Bupati Sleman. "Properti adalah kebutuhan pokok masyarakat, meski tanah di Yogya sudah termasuk mahal, tetapi REI tetap mengupayakan rumah yang terjangkau untuk masyarakat," ucap Ikang Fawzi.
Dikatakan masyarakat tidak perlu takut bertransaksi di sektor properti saat ini baik sebagai pemenuhan kebutuhan tempat tinggal ataupun sebagai instrumen investasi. "Justru inilah waktu yang tepat melakukan pembelian properti," tegasnya.
Lebih lanjut Ilham berharap APE 2022 bisa memulihkan kepercayaan masyarakat di sektor properti di tengah krisis global akibat pandemi Covid-19 dan tekanan ekonomi global. "Pengembang dan pembeli secara langsung bisa bertemu mempermudah masyarakat menemukan properti sesuai kebutuhannya," pungkasnya. (Vin)