bisnis

SMF Andalkan Tiga Program Tanggungjawab Sosial Lingkungan, Berikut Rinciannya

Rabu, 20 April 2022 | 18:03 WIB
Trisnadi Yulrisman saat memberi pemaparan

Di SMF Green, Trisnadi menjelaskan, ada pelatihan menanam tanaman toga, bantuan peralatan menanam, serta adanya sentra tanaman toga dan tempat pelatihan untuk KWT (kelompok wanita tani) dan masyarakat.

SMF menyediakan saung yang dibuat oleh UMKM pengrajin bambu untuk tempat pelatihan dan produksi. Produk turunan tanaman toga adalah teh kumis kucing dan jahe.

Sedangkan untuk SMF Smart, ada pelatihan untuk anggota bumdes (badan usaha milik desa) yang dibentuk desa tersebut di tahun 2019. Selain memasarkan hasil produk UMKM dan produk turunan tanaman toga dan bambu, bumdes tersebut juga sedang merintis paket wisata gunung.

Mengurangi Kawasan Kumuh

Trisnadi menambahkan pula tentang program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh. Dalam hal ini, SMF bekerja sama dengan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR RI.

Sejauh ini, program tersebut sudah terealisasi di 13 lokasi. Itu tersebar di Yogyakarta, Semarang, Manado, Bukit Tinggi, Tangerang, dan lain-lain.

“Dampaknya terlihat nyata. Yakni, ada pengurangan daerah kumuh seluas 69,55 hektar,” Trisnadi berkata.

Untuk menentukan standar pengurangan kawasan kumuh tersebut, ada acuan yang dipakai dalam Program Kotaku.

“Sepanjang tahun 2018 sampai 2021, total unit rumah yang kami tangani sebanyak 299 unit rumah," pungkasnya. (*)

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB