bisnis

PLUT, Garda Terdepan Pendamping UMKM saat Pandemi Covid-19

Minggu, 14 Juni 2020 | 14:10 WIB
PLUT (Istimewa)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Wabah Covid-19 telah “menghancurkan” berbagai sektor usaha termasuk kelompok UMKM. Menjaga agar tidak terpuruk semakin dalam, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM menjadi salah satu garda terdepan untuk memastikan usaha-usaha rakyat tidak mati oleh dampak wabah Covid-19.

Pengelola PLUT dan para konsultannya tampil mengawal UMKM binaannya agar mampu bertahan dalam keadaan yang begitu sulit. Aneka rupa masalah yang muncul di masa wabah Covid-19 dihadapi dengan segala cara, dengan satu tujuan pelaku UMKM tetap yakin menjalankan usahanya.

Pengalaman PLUT dalam memberikan layanan kepada KUMKM sejak wabah ini terjadi menjadi demikian berharga. PLUT Provinsi Jawa Tengah dan PLUT Kabupaten telah membuktikannya.

“Sejak terjadinya wabah ini, membuat kami harus semakin intens memantau keadaan pelaku usaha, khususnya sektor mikro dan kecil, mereka yang paling terdampak,” kata Eni Purbowati, Pimpinan Pengelola PLUT Jawa Tengah.

Salah satu gerak cepat yang dilakukan oleh PLUT yang berlokasi di Banyumas ini adalah menjalankan pendataan bagi UMKM terdampak Covid-19. Ada 23.000 UMKM yang terdata dengan perincian, UMKM makanan dan minuman adalah sektor usaha yang paling terdampak, sedangkan masalah terbesar yang dihadapi kesulitan pemasaran/penurunan permintaan dan kesulitan bahan baku produksi.

“Untuk mengatasi kesulitan bahan baku, lewat Pemda Jateng memberikan bantuan sosial (Bansos) bahan baku produksi, yakni tepung, minyak goreng, mentega, telur kepada 4.008 usaha terutama mikro terdampak Covid-19,” kata Eni.

Merosotnya permintaan itu disebabkan ditutupnya tempat wisata seperti Dieng akibat Covid-19 dan masyarakat yang diam di rumah karena pemberlakuan PSBB. Strategi pemasaran online harus diambil. Karena itu, PLUT menghubungkan dengan platform e-commerce dan mengoptimalkan pemasaran lewat media sosial. Ruang konsultasi secara online dengan konsultan PLUT meningkat, sedangkan jumlah konsultasi offline sedikit karena tatap muka dibatasi.

Menurut Eni, para UMKM berlomba minta saran, mengajukan pertanyaan melalui WA grup bersama konsultan, mulai dari bagimana meningkatkan pemasaran secara online, memperbaiki kemasan dan lainnya. [Konsultan merupakan orang yang langsung memberikan layananan pendampingan bagi UMKM.]

“Rata-rata yang minta advokasi itu usaha mikro dan kecil. Mereka ayem karena ada pendampingan, merasa ada yang bantu,” kata Eni.

Eni juga mengaku, banyak UMKM binaan PLUT Jawa Tengah yang terpaksa banting stir untuk membuat masker. Para UMKM ini kemudian diberdayakan oleh PLUT takkala mendapat order ribuan masker dari Pemda.

Di tengah pandemik ini, pengurusan sertifikat halal, sertifikat Haki, SNI yang merupakan program Kemenkop UKM juga tetap dijalankan PLUT. Program ini sangat diperlukan karena pemasaran online harus mampu meyakinkan pelanggan terhadap mutu dan keamanan produk.

Bangun Semangat Pelaku Usaha

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB