bisnis

Mulai Diterapkan Juli, ’New Normal’ Angin Segar Pebisnis DIY

Kamis, 28 Mei 2020 | 14:33 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Suasana Yogya yang mulai bergairah di masa pandemi Covid-19 dan wacana Pemda DIY memberlakukan new normal (kenormalan baru) menjadi angin segar bagi pelaku usaha untuk kembali menjalankan bisnis dengan protap pencegahan Covid-19 sesuai aturan.

“Dibanding sebelum Lebaran ada kenaikan traffic dan mall bersiap untuk new normal,” tutur PR PT Garuda Mitra Sejati (GMS) Fenny W kepada KR, Rabu (27/5).

Fenny menyebutkan, Jogja City Mall (JCM) dan Sleman City Hall siap menjalankan aturan new normal ritel dari Kemenkes. “Di antaranya menyediakan fasilitas cuci tangan, disinfektan, wajib bermasker dengan aturan jaga jarak, mencegah kerumunan konsumen dan minimalisir kontak dengan konsumen,” jelas Fenny.

Demikian juga Malioboro Mall yang kunjungannya sudah meningkat 3 kali lipat dibandingkan awal pandemi. “Selain protap Covid-19, kami juga membuka layanan drive-thru untuk pemesanan via online dengan sistem belanja yang memberikan layanan mempermudah customer mengambil barang orderan online,” kata Marketing Promotion Staff  Eunike Set Satyarini.

Sekda DIY Drs K Baskara Aji menyatakan, daerah yang ingin memberlakukan new normal harus memenuhi sejumlah indikator yang sudah ditentukan pemerintah pusat. Salah satunya, tingkat penularan atau reproductive number (R0) di suatu wilayah harus di bawah 1. Meski di DIY dalam beberapa hari terakhir pertambahan kasus

positif terus menurun, bahkan sempat tidak terjadi penambahan, namun Pemda DIY tidak ingin tergesa-gesa untuk menerapkan new normal. Kemungkinan Pemda DIY paling cepat baru menetapkan status new normal pada Juli mendatang.

“Soal R0 ini bukan satu-satunya indikator untuk new normal. DIY akan melakukan kajian. Karena, masih ada sejumlah indikator lain yang harus dipenuhi,” papar Sekda DIY, Baskara Aji di Bangsal

Kepatihan, Rabu (27/5).

Bupati Kulonprogo Sutedjo menyatakan akan menyesuaikan kebijakan perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 DIY hingga 30 Juni mendatang, sekaligus mempersiapkan SOP menuju tatanan baru atau new normal. Gugus Tugas Penanganan Covid19 DIY tengah menyusun SOP protap penormalan baru sebelum diberlakukan.

Sementara Ketua Asita (Asosiasi Tour & Travel) DIY Udhi Sudiyanto menyebutkan, kebijakan new normal diharapkan membangkitkan pariwisata, tidak hanya masalah pelayanan, hospitality, tetapi juga health care terhadap wisatawan. (R-4/Ria/Ira)

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB