bisnis

Strategi Bakar Uang Akan Kalah Dengan yang Beri Layanan Lengkap

Jumat, 27 Desember 2019 | 16:37 WIB
Strategi jor-joran bakar uang provider akan kalah dengan yang memberi fasilitas lengkap (Ilustrasi)

YOGYA, KRJOGJA.com - Saat ini persaingan bisnis keuangan di Indonesia sangat ketat. Dulu, bank menarik nasabah dengan suku bunga tinggi agar mau menempatkan dananya.

Hal tersebut dikemukakan Pengamat ekonomi dari Pusat Kajian Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Ardhito Binadi, Jumat (20/12/2019).

"Kemudian berkembang menjadi adu hadiah mewah. Pada akhirnya bank yang dipilih adalah bank yang mampu memberikan keamanan dana dan layanan keuangan lengkap," ujarnya saat dihubungi, Jumat (20/12/2019).

Era berikutnya muncul e-money dan fintech. Agar masyarakat bersedia memindahkan uang tunainya menjadi e-money. Provider gencar promosi kemudahan dan potongan besar-besaran untuk setiap transaksi menggunakan e-money.

"Tujuannya sama, agar orang menggunakan e-money mereka. Strategi ini jangka pendek mampu menarik sebagian masyarakat," katanya.

Meski ditawarkan dengan berbagai kemudahan dan potongan harga besar-besaran, menurut Ardhito orang yang memiliki uang banyak akan tetap bertindak rasional. Tidak mudah tergiur dengan strategi bakar uang oleh provider.

"E-money sama seperti uang kartal lainnya. Berfungsi sebagai alat tukar dan penyimpan nilai. Provider yang mampu memberikan layanan lengkaplah yang akhirnya akan bertahan. E-money yang dimiliki harus bisa dipakai pada banyak tujuan bertransaksi secara retail," paparnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB