JAKARTA, KRJOGJ.com - Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) menyambut gembira gelar The Best Ministry Of Tourism. Asosiasi Tour dan Travel Indonesia itu menyambut award tadi dengan semangat berlipat.
â€Track record prestasi Kemenpar luar biasa. Sangat layak mendapatkan The Best Ministry Of Tourism. Ini semua karena tangan dingin Menpar Arief Yahya. Karenanya kami memberi apresiasi luar biasa atas kinerja beliau bersama jajarannya di Kemenpar,†ungkap Ketua Umum ASITA Asnawi Bahar, Sabtu (22/9).
Menuurt Asnawi penghargaan pada dasarnya adalah sebuah legitimasi atau pengakuan sehingga kepercayaan diri akan naik. Kemenangan. Belum lagi kredibilitas yang ikut terkatrol naik. “Kita juga bisa mengukur apakah yang kita lakukan sudah ada dalam track yang benar atau tidak,†tambahnya.
Selanjutnya, kata Asnawi Bahar pekerjaan pelaku bisnis Pariwisata yang ada di bawah ASITA adalah menindaklanjuti dengan membuat inovasi selling. Intinya, promosi dan berdagang harus lebih gencar dilakukan. Ingat loh, ini bukan hanya sebuah penghargaan, tapi sebuah tanggung jawab yang berat dan besar bagi organisasi kami untuk membuat berbagai paket menarik.
Standardnya tentu saja mengacu pada level dunia. Layanan dan hospitality juga mengarah ke sana. Efek positif makro lainnya adalah kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB). Di tiga tahun terakhir, trend-nya selalu naik. Pada 2017, kontribusi sektor pariwisata pada PDB 5%. Jumlah ini naik 0,5% dari 2016, riilnya 4,5%. Lalu, kontribusi 4,23% untuk PDB 2015. Serapan tenaga kerjanya juga tumbuh 12 juta orang pada 2017. Padahal, di tahun 2016 hanya 11,8 juta orang dan 11,4 juta orang pada rentang 2015.
Â
Aspek makronya lainnya juga terus on. Kontribusi pariwisata pada tahun ini dipatok 5,25% lalu 2019 digenapi menjadi 5,5%. Target devisa juga dipasang Rp223 Triliun pada 2018 dan naik menjadi Rp280 Triliun di tahun depan. Serapan tenaga kerja diproyeksi 12,6 juta orang di tahun ini. Untuk tahun depan, angkanya didorong menjadi 13 juta orang. (*)