bisnis

Nilai Dolar Naik, Perajin Rotan Trangsan Nikmati Untung

Minggu, 9 September 2018 | 12:21 WIB


SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Perajin rotan asal Desa Trangsan, Kecamatan Gatak menikmati keuntungan dari melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Keuntungan didapat karena sebagian besar produksi rotan dijual dengan sasaran pasar ekspor ke sejumlah negara dan transaksi penjualanya dibayar menggunakan mata uang dolar AS. 

Pengurus paguyuban perajin rotan sekaligus perajin rotan Trangsan, Gatak, Suryanto, Minggu (9/9) mengatakan, perajin rotan Trangsan, Gatak sedang menikmati keuntungan dengan kondisi ekonomi yang terjadi sekarang di Indonesia. Sejak hampir satu bulan ada peningkatan keuntungan sebesar 10 sampai 15 persen dibandingkan sebelumnya dari hasil penjualan berbagai produk rotan dengan sasaran pasar ekspor.

Keuntungan tersebut didapat perajin setelah semua hasil produksinya laku terjual di luar neger. Perajin mendapatkan pembayaran berupa mata uang dolar AS dan sangat menguntungkan perajin. Sebab posisi sekarang nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mengalami peningkatan. 

Sejumlah negara jadi sasaran penjuakan hasil produksi rotan dari perajin asal Trangsan, Gatak. Negara tersebut seperti, AS, Perancis, Belgia, Australia. Selain itu juga ada beberapa negara lain di Amerika Latin dan Arab.

"Momen seperti ini memang disatu sisi membuat untung perajin rotan dengan sasaran pasar ekspor. Sebelum ini dulu perajin juga pernah merasakan momen serupa saat krisis ekonomi Tahun 1997/1998," ujar Suryanto.

Keuntungan yang didapat membuat perajin rotan asal Trangsan, Gatak menjadi lebih bersamangat dalam berproduksi. Sebab selain karena terpengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dipengaruhi tingginya permintaan pasar luar negeri. Pesanan dari pembeli asing sekarang mengalami peningkatan signifikat. 

Pembeli luar negeri sekarang memiliki daya beli sangat tinggi karena diuntungkan dengan situasi pertukaran mata uang. Nilai dolar AS yang naik terhadap rupiah membuat ekspor produk rotan asal Trangsan, Gatak juga mengalami kenaikan.

"Perajin juga terus mengembangkan produk yang dihasilkan dalam berbagai bentuk. Rotan tidak hanya diolah jadi kursi dan meja saja tapi perajin harus pandai berinovasi membuat produk dan terobosan membuka pasar ekspor ke negara lain," lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB