YOGYA, KRJOGJA.com - Bisnis kuliner di Yogyakarta tidak ada matinya. Sebagai daerah tujuan wisata sekaligus kota pelajar banyak pendatang yang datang untuk sekedar berwisata atau studi di Yogyakarta yang tentunya butuh makan.
Menurut Owner Lesehan 'Aldan', Suliyanto, bisnis kuliner khususnya makanan nusantara di Yogyakarta masih sangat prospektif. Meskipun banyak kompetitor, tapi konsumennya juga banyak, terutama keluarga, pelajar dan mahasiswa. "Kita beri paket menu dengan harga murah kelas mahasiswa, dengan begitu mereka (para mahasiswa) menjadi pelanggan setia," terang Yanto kepada KRJOGJA.com, Minggu (19/8/2018).
Baca Juga:Â Sensasi Sego Tiwul dan Sambal Gelap, Huh.. Hah..
Yanto mulai berbisnis kuliner di Yogyakarta tahun 1996 dengan membuka warung tenda menu pecel lele khas Lamongan di daerah Wonocatur Gedongkuning. Berkat keuletannya, usahanya berkembang dan di tahun 2005 warungnya diberi nama 'Aldan' diambil dari nama anaknya. Kemudian mulai tahun 2013, Lesehan Aldan membuka kemitraan dengan sistem waralaba. Hingga saat ini sudah ada 40 cabang di DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta, dengan jumlah total karyawan mencapai 1.000 orang. "Paling banyak di DIY ada 25 cabang," kata Yanto.
Baca Juga:Â Kuliner Bali Mejeng di Tanah Lot Art And Food Festival 2018
Manajer Marketing Aprio Rabadi mengatakan, keunggulan Lesehan Aldan ada pada kualitas rasa dan banyaknya pilihan menu. Lesehan Aldan punya 13 jenis sambal dengan 84 macam aneka lauk. Untuk mengapresiasi konsumen, pihaknya mengadakan undian berhadiah dengan hadiah utama 1 unit sepeda motor, 2 kulkas, 2 TV LED 24", 2 kompor gas dan lain-lain. Setiap belanja Rp 75 ribu di area DIY, pembeli mendapat satu kupon undian. Pengundian telah dilakukan 10 Agustus lalu di Lesahan Aldan cabang Palagan. "Undian berhadiah ini sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen," katanya. (Dev)