bisnis

Kebijakan Insentif Penerbangan Bikin Lion Group Happy

Jumat, 27 Juli 2018 | 08:55 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Lion Group menyambut positif program insentif penerbangan yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. Lion Group lebih semangat lagi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Tahun ini, kunjungan wisman ditargetkan 17 juta orang.

"Ini kabar yang sangat menggembirakan. Semakin banyak wisatawan, semakin banyak butuh kursi untuk penerbangan. Itulah perlunya bersinergi. Dan Lion Air Group, siap membuka daerah manapun yang pemerintah mau dan pemerintah targetkan untuk membuka sebagai destinasi wisata,” ujar Managing Director Lion Group, Daniel Putut Kuncoro Adi.

Hal itu diucapkannya di acara Rakornas Pariwisata II-2018, Raih Target 2018 : 17 juta wisman, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (26/7).

Dia menjelaskan, lebih dari 75 persen turis masuk ke Indonesia melalui udara. Sekitar 24 persen via penyeberangan ferry dengan rute Singapura-Batam atau Singapura Bintan. Hanya 1 persen yang melalui perbatasan atau cross border. Begitu pariwisata digenjot naik, maka industri penerbangan juga secara otomatis akan menambah kapasitas angkutnya. 

"Semua maskapai penerbangan akan mendapatkan manfaat langsung dan tidak langsung dari kebijakan pro pariwisata itu," ujarnya.

Daniel mengatakan, ini adalah keputusan cerdas yang direncanakan Presiden Jokowi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Karena, potensi wisata Indonesia itu luar biasa. Hanya saja, belum banyak dieksplorasi melalui promosi yang kuat dari semua lini. 

"Namun, kita juga harus mempersiapkan bandara dengan sebaik mungkin. Agar bandara layak untuk pesawat. Dan yang lebih bagus lagi adalah layak mendarat malam. Karena Lion Air akan siap selalu mendukung program pemerintah ini,” ujar Daniel.

Dia mengungkapkan, Menpar Arief Yahya pernah berkunjung ke kantor Lion. Tujuannya tegas dan lugas. Yaitu memastikan target masing-masing maskapai sesuai dengan target Kemenpar dalam mendatangkan 20 juta di 2019.

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB