JAKARTA (KRjogja.com) Kemampuan memberikan nilai tambah pada suatu produk bisa menjadi cikal bakal tumbuhnya wirausaha.
"Satu produk yang kreatif, unik, khas dan lain dari yang lain, itu sudah selangkah menuju wirausaha yang mandiri dan kreatif," ujar Sekretaris Kemenkop dan UKM, Agus Muharram, Â pada Seminar Kewirausahaan bertema Membangun Jiwa Wirausaha yang Kreatif dan Mandiri, di depan mahasiswa Uhamka, di Jakarta, Kamis (16/02/2017).
Menurut Agus, mahasiswa dengan kapasitas keilmuannya memiliki modal kuat unruk mampu menciptakan produk-produk yang inovatif dan kreatif.Â
"Karena itu saya mendorong mahasiswa untuk.berani tampil dengan krearifitas dan inovasinya," tegasnya.
Sayangnya, minat menjadi  wirausaha di kalangam lulusan Perguruan Tinggi (PT) masih rendah. Berdasarkan data BPS, hanya 6,4 persen aja lulusan PT yang berminat jadi wirausaha. Ini lebih rendah dibanding minat wirausaha dari lulusan SLTA yang mencapai 22 persen.
Penumbuhan wirausaha ini penting mengingat daya tampung lapangan pekerjaan terbatas. Untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen hanya akan menciptakan lapangan kerja.baru sebesar 300 ribu orang. Sementara tingkat kelulusan  pertahunnya mencapai.400 ribu orang.
Agus menjelaskan saat ini jumlah wirausaha di Indonesia relatif masih kecil, hanya 1,65 persen dari total penduduk, dimana pendapatan perkapitanya 3.600 dollar AS pertahun, sementara idealnya, minimal 2 persen. Dibanding negara lain jumlah wirausaha di Indonesia juga masih tertinggal. Malaysia misalnya jumlah wirausahanya sebesar 3 persen dengan pendapatan perkapita  7.500 Dollar AS.Â
China dengan pendapatan perkapita 4.260 dollar AS/tahun memiliki wirausaha 10 persen. Singapura yg berpendapatan perkapita 40.920 dollar AS/tahun  memiliki 7 persen wirausaha. "Karena itu memumbuhkan wirausaha  khususnya dikalangan generasi muda,  terlebih mahasiswa harus terus digalakkan," katanya. (*)