JAKARTA (KRjogja.com) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memiliki program Indonesia terang dalam rangka memenuhi target peningkatan rasio elektrifikasi nasional dari 85 persen pada tahun 2015 menjadi 97 persen pada tahun 2019. Program ini nantinya akan menyentuh sejumlah daerah tertinggal di Indonesia.
Untuk mencapai target ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM tidak akan jalan sendiri dalam melaksanakan program Indonesia terang. Nantinya, akan terdapat sinergi dengan sejumlah kementerian untuk dapat mencapai target pembangunan pembangkit listrik sebesar 35 ribu megawatt.
"Rapatnya sudah update kan dananya sudah ada di beberapa tempat, dana alokasi khusus. Tapi ternyata juga ada sejumlah program kelistrikan seperti untuk nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Nantinya seluruh program ini akan menjadi satu. Nah dalam rapat terbatas, listrik desa ini harus menjadi komponen dalam inpres," jelas Sudirman saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).
Untuk mencapai target program Indonesia terang ini, pemerintah juga akan menggandeng pihak swasta. Tak hanya itu, sejumlah anak muda pun akan dikirim pada sejumlah daerah terpencil untuk membangun infrastruktur kelistrikan.
"Ditempat-tempat yang secara komersial korporat tertarik ya kita serahkan lah. Tapi di tempat-tempat seperti terpencil dimana daya beli rendah, tentu ada pemerintah," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman mengungkapkan bahwa pada daerah terpencil yang tidak berhasil menarik pihak swasta untuk berinvestasi, maka pemerintah akan memberikan subsidi. Subsidi ini diberikan untuk membangun infrastruktur kelistrikan, khusunya untuk daerah-daerah yang belum berhasil dialiri oleh listrik.
"Ini bukan hanya persoalan dari jaringan. Tapi untuk daerah yang tidak ada jaringan maka di situ pemerintah akan berikan subsidi," ungkap Jarman. (*)