bisnis

Literasi Finansial Merupakan Kunci Pertumbuhan UMKM di Indonesia

Senin, 7 Oktober 2024 | 16:01 WIB
(Istimewa)

KRjogja.com - JAKARTA - Literasi Finansial merupakan kunci pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sekarang makin marak bertumbuh di Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo) berupaya untuk menjawab tantangan agar UMKM memiliki literasi finansial yang baik dengan menggelar rangkaian Workshop Business Mastery, UMKM Level Up
Business Accelerator 2024 yang masih berlanjut hingga Sabtu (05/10/2024) di Jakarta.

"Saya melihat gap yang ada di Indonesia itu adalah knowledge," ujar Yuszak M Yahya, Financial Modelling Expert, salah satu Master Coach Professional ketika membuka seminar.

Ada Objective triangle yang terdiri dari, “Growth - Profit - Cash flow”. Tujuan bisnis itu bukan cuma mengejar profit saja, melainkan lebih memprioritaskan growth perusahaan.

Percuma profit kalau tidak bisa berkembang jadi lebih memilih tidak profit tetapi usaha bisa tumbuh dan berkembang.

“Banyak usaha yang hanya fokus di omzet tapi gagal manage yang lain, akhirnya gak lanjut. Hati-hati, kita pengen tumbuh, tapi saat kita tumbuh ada risikonya, risikonya ini harus kita manage," tambahnya.

Yuszak berpendapat bahwa, keberlanjutan adalah hal yang esensial dalam menjalankan usaha. Hal ini kemudian didukung dengan literasi finansial yang mumpuni.

Literasi finansial merupakan modal utama pengusaha UMKM yang mengembangkan bisnisnya. Karena tidak tertutup kemungkinan terbukanya kesempatan berkolaborasi bersama investor.

Literasi finansial penting ditingkatkan sehingga tercipta keseimbangan dan negosiasi yang adil bagi dua belah pihak yang bekerja sama. Materi literasi finansial yang dijelaskan juga meliputi prioritas utama dalam menjalankan usaha.

“Omzet atau revenue itu rumusnya mudah, price dikali quantity. Naikin harga atau quantity penjualan untuk menaikkan omzet. Pada saat bertumbuh kita harus fokus pada volume, Bikin
customer beli lebih banyak dan lebih sering, Cari strategi bisnis yang bisa naikin bisnis dengan risiko yang paling rendah. Risiko yang paling rendah adalah consumption, upselling, close
selling, tingkatkan jumlah customer, buka cabang, produk baru, dan harga jual dinaikin,” jelas Yuszak.

Yuszak juga menekankan bahwa, pelaku usaha harus memiliki mindset, omzet itu lebih penting daripada profit. Hal itu dikarenakan peningkatan omzet lebih susah didapatkan dibandingkan profit.

"Peningkatan omzet dibutuhkan beberapa faktor eksternal, seperti minat pembeli, harga pasar dan sebagainya. Sedangkan untuk profit, lebih mudah dicapai karena berurusan dengan
manajemen operasional internal.”

Sesi kedua workshop diisi dengan penjelasan tentang manajemen biaya. Yuszak menjelaskan ada tiga langkah yang perlu dilakukan dalam tiga frasa singkat, “Naik - Ubah - Pindah”.
Manajemen biaya ini berguna untuk meningkatkan profit usaha.

Materi lainnya adalah Cash Flow
Hacking. Materi cash flow hacking berguna untuk meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan usaha jangka panjang.

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB