Mengapa perpisahan menjadi begitu dramatis?
Karena kereta Argo Senja, akan membawa seluruh penumpang untuk melupakan segalanya…
***
Nanti setelah turun dari perjalanan dengan Argo Senja, seseorang tidak lagi mengenal keluarganya. Seorang wanita tak lagi mengenal kekasihnya. Bahkan wanita itu akan marah ketika seorang lelaki menyentuhnya, padahal dulu laki-laki itu telah merenggut semua darinya. Begitu pun seorang ibu akan lupa pada anaknya, seorang suami lupa kepada istrinya. Bahkan seorang perempuan lupa pada bayi yang ada dalam kandungannya.
Begitulah, kereta Argo Senja selalu didominasi oleh orang-orang yang ingin melupakan masa lalu. Dan dari tahun ke tahun, kereta ini semakin banyak peminatnya. Apalagi di tahun Pemilihan Presiden, para pendukung calon yang kalah pun ikut berebut untuk membeli tiket Argo Senja, karena tidak mampu memelihara sakit hati atas kekalahan calon mereka. Untuk mendapatkan tiket, mereka harus bersaing dengan orang-orang patah hati yang ingin melupakan kekasihnya, dan orang-orang kesepian sepertiku, yang bahkan ingin melupakan diriku sendiri.
Ya. Karena aku begitu kesepian, apalagi pekerjaan sebagai penulis cerita pendek juga tak memberi masa depan yang cerah, aku pun membeli tiket Argo Senja, tiket itu kini telah ada di tanganku. Maka kutulis cerita ini sesaat sebelum kereta Argo Senja berangkat. Sebagai cerita terakhir yang bisa kuingat. Jika cerita ini tiba di tangan Anda, itu artinya aku telah berada dalam perjalanan dengan kereta Argo Senja.
Sebuah perjalanan untuk melupakan segalanya. q-e