BANTUL, KRJOGJA.com - Serangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bantul kian sulit dibendung. Tidak tanggung-tanggung setidaknya 2.109 hewan ternak dinyatakan positif PMK. Sementara enam kapanewon di Bantul ditetapkan sebagai zona merah PMK. Sementara dokter hewan yang tersebar di sejumlah Puskeswan di Bantul tidak pernah kendor menangkis serangan PMK.
"Enam kapanewon sudah ditetapkan sebagai zona merah PMK meliputi Pleret, Piyungan, Jewel, Pundong, Imogiri serta Jetis. Dari 2.109 kasus tersebut sebanyak 10 ternak mati, yang dipotong paksa 50 ekor. Sedangkan ternak sapi yang berhasil sembuh 293 ekor dan ternak domba sembuh 19 ekor," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo SPt MSi, Senin (27/6/2022).
DKPP kata Joko, terus berusaha menanggulangi ganasnya serangan PMK dengan menggandeng seluruh dokter hewan di seluruh Puskeswan di Bantul. Termasuk melakukan perawatan, pemberian obat-obatan dan isolasi agar PMK tidak merajalela menyerang hewan ternak masih sehat.
Selain itu, Joko menghimbau peternak membantu perawatan dan terus memantau perkembangan hewan piaraannya. Karena dalam penyembuhan dari PMK peternak punya peran strategis menjaga kondisi hewan. Terkait distribusi vaksin, 300 dosis sampai Bantul pekan ini.
Penggunaan vaksin diprioritaskan ternak yang di daerah aman atau yang masih sedikit jumlah kasus PMK-nya. Karena populasi hewan ternak sapi di Bantul mencapai 70 ribu ekor. Dengan jumlah tersebut sudah mencakup 0,4 % ternak tervaksin. (Roy)