KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Photo Author
- Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
Penerima penghargaan KRISNA 2025 (Istimewa)
Penerima penghargaan KRISNA 2025 (Istimewa)

Krjogja.com, YOGYA - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar puncak perayaan Kalijaga Research Innovations and Community Engagement Awards (KRISNA) 2025 di Aula Convention Hall Lt 1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (18/12/2025).

Kegiatan tersebut menjadi ruang reflektif untuk merayakan ketekunan kolektif civitas akademika dalam meneliti, mengabdi, menjaga mutu, dan berinovasi.

Baca Juga: PDM Kota Yogya Gelar Khitan Massal, Perkuat Dakwah Sosial

"KRISNA dirancang bukan sekadar sebagai ajang penghargaan, melainkan perayaan bersama atas kerja akademik yang terus dijalankan secara konsisten. Berbagai capaian riset institusi merupakan buah dari ketekunan panjang para dosen dan peneliti yang bekerja secara konsisten, sering kali dalam kondisi yang tidak mudah. Capaian institusi hari ini adalah hasil kerja bersama, dari level program studi hingga universitas. KRISNA adalah bentuk penghormatan atas kerja kolektif itu,” kata Ketua LPPM UIN Sunan Kalijaga Dr Abdul Qoyum.

Tidak heran sepanjang 2025, kinerja riset UIN Sunan Kalijaga menunjukkan performa yang membanggakan. Publikasi bereputasi internasional scopus, kampus ini menempati peringkat pertama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

“Dampak sitasi publikasi UIN Sunan Kalijaga juga tercatat kompetitif, dengan Field-Weighted Citation Impact (FWCI) mencapai 2,91, yang menunjukkan bahwa publikasi tersebut disitasi hampir tiga kali lipat di atas rata-rata dunia pada berbagai rumpun keilmuan .Capaian ini turut memperkuat optimisme institusi dalam pemeringkatan global, termasuk Times Higher Education (THE),” ungkapnya.

Baca Juga: Bekali Penerima KIP, Syauqi Soeratno Berharap Mahasiswa Manfaatkan Peluang Emas dan Jadi Insan Pembawa Manfaat Setelah Lulus

Pada tingkat nasional, sistem penilaian SINTA juga menempatkan UIN Sunan Kalijaga pada peringkat pertama di lingkungan PTKIN, mengukuhkan konsistensi mutu riset dan publikasi yang terus dijaga.

“Capaian ini diharapkan berkelanjutan dan terus meningkat, sebagai hasil kerja kolektif civitas akademika, terutama di tingkat program studi,” pungkasnya.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Noorhaidi Hasan menegaskan bahwa riset dan pengabdian perguruan tinggi harus diarahkan untuk memastikan terjadinya transformasi sosial menuju visi Indonesia Emas 2045.

Transformasi sosial, salah satunya mensyaratkan kapasitas sumber daya manusia yang mampu mengelola dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

“Saat ini, indeks pemanfaatan sumber daya nasional baru berada pada angka 0,54, yang berarti baru 54 persen potensi bangsa yang termanfaatkan secara produktif. Dalam 20 tahun ke depan, Human Development Index ditargetkan meningkat hingga 0,87,” jelasnya.

Dalam kerangka tersebut, perguruan tinggi diposisikan sebagai ujung tombak perubahan. Saat ini, sekitar 30 persen penduduk Indonesia mengakses pendidikan tinggi, dan angka tersebut ditargetkan meningkat menjadi 60 persen dalam dua dekade mendatang.

Penguatan bidang STEM melalui pengembangan program studi dan fakultas yang relevan, kata Prof. Noorhaidi, menjadi respons strategis terhadap berbagai tantangan nasional, seperti krisis pangan, energi, pertahanan, digitalisasi, dan kemaritiman. (Feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X