KULONPROGO, KRJOGJA.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo berupaya maksimal agar kunjungan wisatawan ke wilayah kabupaten ini meningkat. Seiring penurunan status PPKM Level 1, Dispar bersama stakeholder terkait berencana menggelar event berskala internasional bertajuk Nglinggo Soul of The Mask dan Romansa Pansela serta Menoleh ke Menoreh yang di desain sebagai puncak acara peringatan satu dasawarsa Keistimewaan Yogyakarta. Dengan mengundang tamu dari kabupaten/ kota se-Jawa Bali.
"Kami akan menggelar Menoreh Tourism Fest sekitar September. Ada pameran ekonomi kreatif (ekraf), aktivitas budaya dan perjalanan wisata," kata Kepala Dispar setempat, Joko Mursito MA, Selasa (7/6/2022).
Sebelumnya, Dispar akan mengadakan kegiatan skala lokal, Fam Trip Difabel pada Juni ini. Kemudian Juli mendatang, ada penilaian desa wisata se-Kulonprogo. Polanya seperti tahun sebelumnya. Tim juri terdiri dari Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), akademisi, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan praktisi. Mereka akan berkunjung ke desa wisata dan diperlakukan layaknya wisatawan selama 24 jam.
"Endingnya ada cerdas tangkas pariwisata. Selain itu, kami juga ada sepekan Bendung Khayangan untuk mengangkat nilai-nilai budaya lokal dan Festival Pacak Sepuran yang akan ditata ulang dalam pelaksanaannya agar lebih baik dari tahun sebelumnya," jelas Joko Mursito berharap melalui berbagai event tersebut kunjungan wisatawan di Kabupaten Kulonprogo meningkat tajam.
Dalam mensikapi penurunan status PPKM, Dispar telah melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya lomba simulasi penerapan protokol kesehatan (prokes) berbasis Cleanliness, Health, Safety, Environment/ CHSE di desa wisata se-Kulonprogo.
Sehingga mereka dituntut siap menerima kunjungan wisatawan. Sementara pendampingan melalui Program Sambang Kulonprogo (Sambanggo) dengan padat karya bedah wisata.
Dispar ungkap Joko masih menarget Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2022 sekitar Rp 5 miliar. Target dimungkinkan bisa bertambah bila situasi ke depan semakin membaik. (Rul)