SLEMAN, KRJOGJA.com - Bertempat di Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi , Sleman, Selasa (24/5/2022) Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menyelenggarakan diskusi terpimpin/ FGD Ekonomi Kreatif Sub Sektor Kriya Bambu dengan peserta pengelola desa- desa wisata di Kabupaten Sleman.
“Pengelolaan Homestay Di Desa Wisata Berbasis Bambu Sebagai Daya Tarik Wisata Dan Upaya Pelestarian Arsitektur Tradisional†menjadi bahasan dan direspon hangat dan produktif oleh peserta diskusi.
Penyampaian materi oleh dua praktisi yaitu Dr. Drs. Widya Poerwoko, M.Sn dari Ruas Bambu Nusa dan Sdr. Delta Surya Maulana Aditya dari Karma Village dengan moderator Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, ST., MT dari Tim Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Sleman, dan founder Bambooland Indonesia.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Aris Herbandang, S.IP, M.T, menyampaikan, bahwa bambu merupakan bagian dari budaya masyarakat kita baik dari saat lahir sampai pada tempat peristirahatan terakhir.
Pohon bambu dengan berbagai jenisnya sudah ada di sekitar lingkungan dimana kita tinggal. Artinya seharusnya bambu bisa kita jadikan sumber material yang dapat mempunyai nilai produk ekonomi yang tinggi jika dapat mengolahnya dengan baik dan kreatif.
Desa wisata di Sleman rata-rata kepemilikan modalnya mempunyai modal sosial masyarakat, sehingga sangat cocok mengembangkan potensinya dengan memakai sumber material bambu yang memang sudah tersedia di wilayahnya.
"Ketersediaan bambu yang melimpah dan terjangkau sangat menunjang untuk mendukung sarana prasarana berupa atraksi dan fasilitas pendukung di desa wisata antralain berupa pamanfaatan rumpun atau hutan bambu sebagai area wisata, alat permainan, seni instalasi dan bambu sebagai bahan bangunan homestay dengan sentuhan arsitektur tradisional yang akan menambah nilai estetis," kata Aris.
Ke depan, lanjutnya, potensi bambu di Sleman dapat digarap tematik sesuai potensi sub sektor ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan warga (people), melestarikan rumpun bambu (planet), dan memberikan dampak ekonomi (profit) pada masyarakat.
Sedang Dr Widya Poerwoko mengatakan, semua harus memahami bambu sesuai dengan fitrahnya, secara koheren tanaman bambu merupakan salah satu jenis tanaman yang menjadi bagian penting dari jaring kehidupan, tanaman bambu juga dipergunakan sebagai medium bagi orang untuk menyerap,kemudian membagikan informasi dan pengetahuan berikut nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Sementara Delta Surya Maulana Aditya menegaskan, bahwa pemanfaatan bambu sebagai bagian dari atraksi pariwisata dan homestay akan sangat mendukung pengembangan desa wisata dan peningkatan secara ekonomi.
"Ini mengingat daya tarik bambu terhadap pasar pariwisata, baik dalam maupun luar negeri mulai berkembang. Pembangunan fasilitas wisata atau obyek wisata dengan material bambu,sudah muncul begitu ramainya di kawasan - kawasan wisata lain. Sehingga dirasa Kabupaten Sleman mampu bersaing bahkan lebih unggul karena Sleman memiliki sumber daya baik dari hulu hingga hilirnya. Elemen bambu mulai dari rumpun, olahan industri kreatif hingga pengembangan bangunan seperti homestay bambu menjadi pasar wisata menarik yang mampu dikembangkan jauh di Kabupaten Sleman," paparnya. (*)