BANTUL, KRJOGJA.com - Persoalan pengelolaan sampah menjadi masalah laten yang perlu penanganan segera.
"Perlu upaya bersama dari berbagai pihak untuk mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengelola sampah secara mandiri, serta sampah adalah tanggung jawab setiap anggota masyarakat," ujar Wahidah Mahanani Rahayu STP MSc, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Minggu (06/03/2022).
Wahidah menjelaskan, dalam upaya mensukseskan program Bantul Bersama (Bantul Bersih Sampah 2025), KKN Reguler 88 Unit XV.B.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan pelatihan pemilahan sampah organik dan anorganik di Dusun Kepuhan, Sedayu, Bantul, Sabtu (26/02/2022) lalu. Kegiatan ini dilakukan selain untuk membantu program pemerintah Bantul juga untuk menambah ilmu bagi masyarakat, dengan salah satu target agar Dusun Kepuhan dapat mengelola dan memanfaatkan sampah melalui bank sampah.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, disampaikan metode dan praktik pemilahan sampah organik dan anorganik, pengelolaan bank sampah, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah bahan samping organik.
"Sebagian bahan organik yang sebenarnya memiliki nilai gizi tinggi, seperti batang brokoli, bonggol nanas, dan tulang ikan dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan pangan, seperti cookies berbahan mocaf. Sedangkan bahan yang tidak dapat diolah kembali dapat dibuat menjadi pupuk organik," ujar Dosen Teknologi Pangan UAD.
Untuk penanggulanan sampah anorganik dapat diatasi dengan prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Reduce adalah mengurangi penggunaan sampah anorganik, contohnya mengurangi penggunaan sedotan plastik dengan menggunakan sedotan stainless steel. Reuse adalah menggunakan kembali sampah anorganik, contohnya mengisi kaleng susu dengan susu refill. Recycle adalah mendaur ulang sampah anorganik, contohnya mengubah bungkus kopi menjadi tas, taplak meja, dan barang lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Dengan keterlibatan warga yang sangat antusias, diharapkan dusun Kepuhan dapat segera memiliki bank sampah yang dikelola secara swadaya oleh anggota karang taruna. Selain itu, pengetahuan mengenai pengolahan bahan organik diharapkan dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Dusun Kepuhan. (Jay)