Binda Sleman Kejar Target Vaksinasi Booster untuk Lansia

Photo Author
- Kamis, 24 Februari 2022 | 14:20 WIB
Vaksinasi booster untuk lansia yang dilaksanakan Binda Sleman di  Kantor Kecamatan Ngemplak, Widodomartani, Sleman.
Vaksinasi booster untuk lansia yang dilaksanakan Binda Sleman di Kantor Kecamatan Ngemplak, Widodomartani, Sleman.

SLEMAN, KRJOGJA.com - Guna menanggulangi pandemi Covid-19, Binda DIY Wilayah Sleman terus mendorong vaksinasi di berbagai tempat. Khususnya dalam menghadapi varian omicron ini, vaksinasi dosis ketiga/booster terus digencarkan. Dengan penanggulangan pandemi Covid-19 di Sleman yang baik, diharapkan perekonomian Sleman juga semakin membaik.

“Pemerintah terus mendorong vaksinasi booster, tentunya vaksinasi booster ini diperlukan untuk menghadapi varian Omicron. Dalam menghadapi Omicron ini tentunya salah satu yang paling berisiko adalah lansia. Oleh karena itu, lansia ini diprioritaskan dari tanggal 24 hingga 27 Februari dengan sasaran 1500 orang tiap kecamatan di Sleman," ujar Koordinator Vaksinasi Binda DIY Wilayah Sleman, Adi Riyanto, Kamis (24/2/2022).

Diketahui, dalam Surat Edaran bernomor SR.02.06/II/1123/2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menyatakan waktu pelaksanaan vaksinasi booster sudah bisa dilakukan dalam waktu tiga bulan setelah mendapatkan vaksinasi kedua bagi kelompok lanjut usia.

Dalam satu minggu ke depan Adi Riyanto mengungkapkan, akan mengejar target dari vaksinasi booster bagi kelompok lansia. Menurutnya, dengan mendapatkan dosis ketiga itu, masyarakat khususnya yang sudah berusia dan memiliki komorbid, akan memiliki imunitas lebih kuat dari paparan virus Covid-19.

"Karena kalau kita lihat bahwa data-data yang rentan memiliki angka fatalitas tinggi tentunya adalah usia lansia yang disertai komorbid ataupun yang vaksinnya belum lengkap. Jadi ini saya harapkan untuk terus bisa dikerjakan," ujar Adi Riyanto.

Binda Sleman juga menekankan, untuk mencegah laju pertumbuhan Covid-19 saat ini, khususnya varian Omicron, vaksinasi menjadi upaya penting dalam penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19.

Sebab itu, kata Adi, kedepannya, capaian target akselerasi vaksinasi dalam rangka mewujudkan kekebalan komunal, akan ditingkatkan jumlah vaksinasi per hari. Dengan begitu, Adi berharap, bisa menghadapi perkembangan pertumbuhan Covid-19 jenis Omicron. Mengingat, menurut Adi, dari data yang ada tingkat kesembuhan saat ini secara rata-rata nasonal berada di angka 80 hingga 90 persen.

"Tingkat kematian bisa kita jaga walaupun di beberapa wilayah ada yang tinggi. Tapi rata-rata masih berada di angka yang rendah karena kesadaran warga untuk prokes dan vaksinasi terus membaik. Ini adalah modal kita untuk kemudian melewati situasi Pandemi khususnya varian baru Omicron," tutur Adi.

Adi optimis tren-tren positif itu bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Pasalnya, lanjut Adi, Indonesia pernah menjadi salah satu negara terbaik dalam rangka penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19.

"Ini harus kita jaga terus, karena ini berdampak tentunya bagi aktivitas masyarakat dan tentunya akan membawa pertumbuhan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Harapan kita bisa menjaga target Pemerintah pusat dan daerah. Ini bisa kita jaga," pungkas Adi Riyanto. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X