Bisa Angkat Pariwisata, "Calendar of  Event" Kulonprogo Tiap Bulan Banyak Acara

Photo Author
- Senin, 31 Januari 2022 | 15:27 WIB
Bupati Drs Sutedjo dan Wabup Fajar Gegana meninjau produk ekonomi kreatif di KTM YIA. (foto: asrul sani)
Bupati Drs Sutedjo dan Wabup Fajar Gegana meninjau produk ekonomi kreatif di KTM YIA. (foto: asrul sani)

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo bekerjasama dengan pengelola Yogyakarta International Airport (YIA) PT Angkasa Pura (AP) I menggelar Pameran Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Kawasan Tugu Malioboro (KTM) YIA di Kapanewon Temon. Dalam event tersebut puluhan pengelola desa wisata di kabupaten ini menampilkan produk-produk mereka.

"Pameran bertujuan menunjukkan potensi-potensi ekraf yang dimiliki masing-masing desa wisata. Kami menyelenggarakan pameran ekraf desa wisata menebar pesona. Kami punya beban dan tanggung jawab agar desa-desa wisata binaan kami betul-betul memiliki konsep penanganan dan pengembangan ekraf yang merupakan bagian dari unsur kepariwisataan di Indonesia," kata Kepala Dispar setempat Joko Mursito di sela Pameran Ekraf, kemarin.

Apalagi kita ketahui bersama ungkapnya, trend pengembangan wisata saat ini adalah wisata desa dan desa wisata. Sehingga kita harus berinovasi agar ekraf mendapat perhatian khusus dari desa-desa wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis).

Pameran diikuti 20 desa wisata tersebar di 12 kapanewon di Kulonprogo. Jumlah tersebut meliputi 14 desa wisata sudah berkembang dan enam desa wisata baru. "Dengan jumlah tersebut artinya kuantitas desa wisata kita bertambah enam dari 2021 ke 2022. Tentu akan dibarengi peningkatan kualitasnya dengan upaya pembinaan-pembinaan, pelatihan-pelatihan dan fasilitasi-fasilitasi seperti ini," jelas Joko.

Selain membuka pameran ekraf Bupati Kulonprogo Drs Sutedjo didampingi Wabup Fajar Gegana dan PTS GM YIA Agus Pandu Purnama juga me-launching Calender of Event 2022 yang sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kominfo, Kundha Kabudayan, Dinas Pertanian dan Pangan serta OPD lain. Hal tersebut untuk mewujudkan pariwisata kolaboratif berbasis budaya berkelanjutan berkelas dunia.

Dalam event tersebut, pengelola desa wisata memamerkan berbagai potensi ekraf seperti produk olahan makanan, buah tangan hingga atraksi seni dan budaya yang sudah lama dikembangkan masyarakat. Seperti Desa Wisata Sidoharjo Kapanewon Samigaluh memamerkan produk kopi lokalnya. Demikian juga Desa Wisata Gulurejo Kapanewon Lendah menampilkan potensi batik kreasi perajin setempat.

Untuk menambah greget acara, Dispar juga melombakan hasil kreasi desa-desa wisata. Dengan langkah tersebut diharapkan desa wisata dapat menampilkan produk terbaiknya agar bisa menarik minat pengunjung pameran mau berwisata di desa-desa wisata yang mereka kelola. "Kalau ada kompetisinya kan tampilan yang disuguhkan lebih optimal," tutur Joko.

Bupati Sutedjo mengapresiasi Pameran Ekraf yang dinilainya bisa mengangkat pariwisata Kulonprogo serta mengenalkan pada khalayak ramai tentang potensi ekraf. "Dengan pameran ini kita bisa membuktikan bahwa wisata di Kulon Progo ini tidak hanya nature dan culture saja tetapi potensi Ekrafnya juga nyata ada ditunjukkan disini," terangnya.

Ditegaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya mempromosikan destinasi-destinasi wisata yang ada di Kulonprogo. "Dilihat dari launching calender  of event selama satu tahun ternyata tiap bulannya banyak sekali event yang diadakan Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan OPD-OPD lain. (Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X