BANTUL, KRJOGJA.com - MAA International Australia mendistribusikan sembako dan perlengkapan sekolah kepada 2.700 anak yatim di seluruh Indonesia. Khusus DIY mendapat jatah 1.400 paket, salah satu distribusinya dipusatkan di Kapanewon Pleret Kabupaten Bantul. Penyerahan simbolis dilakukan Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih didampingi Penewu Pleret, Evie Nur Siti Fatonah SSos MM, Kapolsek Pleret AKP Tukirin dan Panewu Anom Pleret, Bambang Hudaliyanto SH MM.
Perwakilan MAA International Australia, di Indonesia, Suharti mengatakan, MAA International merupakan Lembaga Kemanusiaan dari Australia. Dalam mendistribusikan 2.700 paket sembako dan perlengkapan sekolah kepada anak yatim dari keluarga kurang mampu lewat Yayasan Wahana Mandiri Indonesia (YWMI). Rinciannya 1.400 paket untuk DIY, 700 paket Jawa Timur serta 650 paket di Jawa Tengah.
Program tersebut merupakan wujud perhatian dari Lembaga MAA International dan masyaraat Muslim Australia kepada para anak yatim, khususnya yang ada di Indonesia. Dalam menentukan anak yatim penerima paket bantuan tersebut, YWMI berkoordinasi pemerintah setempat, sekolah, lembaga sosial serta pemangku kepentingan lainnya. "Khusus distribusi paket sembako dan perkelengkapan sekolah di Kapanewon Pleret, sebanayak 105 paket," ujarnya.
Setiap penerima mendapatkan 25 kg beras, 3 liter minyak goreng, 3 kg gula pasir, 1 kg gula jawa, 1 kg kacang hijau, ½ kg kurma, 2 kaleng sarden ukuran 425 gr, kecap dan teh 1 pack. Sementara bantuan paket perlengkapan sekolah terdiri dari seragam, sepatu, tas sekolah, serta peralatan tulis.
Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih berpesan kepada anak yatim untuk selalu optimis. "Terhadap anak yatim dan kepada anakku dengarkan baik-baik, kalian harus tetap memiliki semangat mengaji, berbakti dan mendoakan kepada orangtua," ujar Halim.
Sejarah membuktikan, anak-anak yatim tersebut yang mungkin akan menjadi pemimpin bangsa dan pemimpin dunia.
"Semua nabi itu, menjadi nabi diangkat oleh Allah subhanahu wa ta'ala menjadi utusan itu rata-rata mereka adalah anak yatim. Nabi Muhammad, Nabi Isa malah tidak punya ayah sejak masih anak-anak. Anak yatim tidak boleh sedih apalagi putus asa. Kalau ingat Bapak atau Ibu itu biasa tetapi kalian tidak boleh terus menerus bersedih," jelasnya. (Roy)