BANTUL, KRJOGJA.com - Proyek pembangunan jembatan Payak yang akan menghubungkan jalan provinsi dengan kawasan industri Piyungan sudah mencapai 95 persen dan ditargetkan selesai 15 Desember mendatang. Namun, ada persoalan mengintai di proyek pembangunan yang menggunakan dana BKK Rp 771 miliar itu.
Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin mengatakan pihaknya telah melakukan peninjauan lapangan Jumat (3/12/2021) kemarin dan menemukan area tebing rawan longsor di kawasan 100 meter pembangunan jalan. Sebuah tebing padas setinggi 50 meter dengan panjang hingga 100 meter mengintai dan bisa longsor sewaktu-waktu.
“Karena itu batu padas. Jika terus-terusan terkena sinar matahari dan hujan tetap rawan longsor. Kami mengusulkan agar dapat dibeli Pemda saja untuk selanjutnya diratakan agar tidak berbahaya,†tandas dia.
Persoalan lain, yang harus segera diurai yakni belum adanya akses warga di sekitar Jembatan Payak yakni di Dusun Payak, Pangool, Sumber Rejo, Ngelo dan Prayan di mana sejumlah ruas jalan terdapat tumpukan material. DPRD DIY berharap segera ada langkah nyata untuk memberikan akses jalan bagi warga sekitar proyek.
“Kasihan warga sekitar kalau tidak ada akses jalannya. Ini juga harus segera dipikirkan dan diurai jalan keluarnya,†tandas dia.
Komisi C berharap gelontoran dana Rp 771 miliar untuk proyek tersebut membawa manfaat secara luas. Seturut rencana, jalan dan jembatan tersebut akan menghubungkan jalan Wonosari ke kawasan Industri Piyungan Bantul.
“Kami berharap agar pembangunan jembatan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Tidak hanya di sekitar Piyungan saja. Namun seluruh masyarakat DIY,†pungkasnya. (Fxh)