IKWI DIY Berkunjung ke Distinasi Wisata Pusat Jamu Gendong di Bantul

Photo Author
- Minggu, 14 November 2021 | 10:30 WIB
Kunjungan IKWI Cabang DIY di Kliringan dipimpin Sri Suryawidati.(Foto: Judiman)
Kunjungan IKWI Cabang DIY di Kliringan dipimpin Sri Suryawidati.(Foto: Judiman)

BANTUL, KRJOGJA.com - Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Cabang DIY yang diketuai Hj Sri Surya Widati Sabtu (13/11/2021) mengadakan kunjungan kerja ke Pusat Jamu Gendong di Pedukuhan Kliringan Canden Jetis Bantul, untuk melihat dari dekat cara meramu jamu gendong yang banyak menggunakan bahan baku empon-empon ini.

Menurut Sri Surya Widati, kunjungan rombongan IKWI DIY sekitar 40 orang ke desa pusat jamu ini, juga merupakan tindak lanjut kegiatan IKWI yang pernah mengundang Dukuh Kliringan, Sudiatmi untuk menjadi nara sumber tentang produksi jamu. "Maka kami saat ini melakukan kunjungan ke pusat jamu gendong di Kliringan sebagai tindak lanjut gegiatan IKWI. Kegiatan ini juga kami laporkan ke IKWI Pusat," papar Sri Surya Widati.

Setelah melihat dari dekat cara meramu jamu, Sri Surya Widati menyampaikan apresiasi kepada warga Kliringan yang kompak bisa menjadi pengrajin jamu sebagai mata pencahariannya. "Bahkan mampu mengembangkan desanya menjadi tujuan wisata jamu gendong," tambah ketua IKWI DIY yang juga mantan Bupati Bantul tersebut.

Sementara Sudiatmi menjelaskan, produksi jamu gendong di Kliringan ini sudah menjadi mata pencaharian warga sejak nenek moyang. "Pada tahun 1990 jumlah penjual jamu gendong di Kliringan baru sekitar 60 orang yang pada umumnya kaum ibu. Untuk memasarkan jamunya hanya diedarkan di dusun-dusun dengan digendong dan penjualnya memakai jarit. Tetapi sekarang jumlahnya sudah 130 orang lebih. Memasarkannya menggunakan sepeda motor, pakaiannya tidak harus pakai jarit, tetapi bisa pakai rok atau celana panjang. Yang generasi muda memasarkannya sudah lewat online," ungkap Sudiatmi.

Ketika terjadi gempa bumi besar di Bantul pada 2006, pengrajin jamu di Kliringan mengalami keterpurukan. Karena rumah dan peralatan produksi hancur semua, modalpun tak ada. Bahkan kondisi pedukuhan Kliringan waktu itu rumah-rumah hancur rata dengan tanah karena pusat gempa hanya sekitar 1 Km dari Kliringan.

Tetapi atas bantuan dan pembinaan Prof Dr Nahiyah Jahidi MPd dari UNY, ditambah bantuan- bantuan dari instansi pemerintah, pengrajin jamu di Kleringan mampu bangkit kembali dan berkembang hingga sekarang. Saat ini Kleringan menjadi salah satu destinasi wisata di Bantul. Dalam waktu dekat akan dibangun musium jamu.(Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X