KULONPROGO, KRJOGJA.com - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Raharjo mengingatkan wisatawan yang ingin berkunjung ke DIY, hendaknya sudah terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi. Ke depan seluruh destinasi wisata termasuk usaha jasa pariwisata meliputi hotel dan restoran di wilayah ini akan segera menerapkan aplikasi tersebut sebagai syarat masuk para wisatawan.
"Kami sudah berkoordinasi dan sosialisasi rencana penerapan aplikasi PeduliLindungi. Kalau kemarin kita fokus untuk hotel dan restoran maka sekarang sedang didorong agar diuji coba. Untuk yang destinasi wisata juga sudah kita ikutkan untuk melakukan persiapan," kata Singgih Raharjo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi pelaku wisata di Laguna Kompleks Objek Wisata (Obwis) Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Selasa (31/8/2021).
Nampak ikut meninjau pelaksanaan vaksin dengan target 1.000 orang tersebut, Wakil Bupati (Wabup) sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulonprogo Fajar Gegana didampingi Kepala Dispar setempat dan Joko Mursito.
Diungkapkan saat ini penerapan aplikasi PeduliLindungi masih dalam proses. Untuk destinasi wisata diminta segera mendaftar untuk mendapatkan QR Code aplikasi tersebut, karena QR Code tidak bisa bikin sendiri dan harus mendaftar ke PeduliLindungi.
"Hari ini saya sudah dapat linknya dan kami segera share ke forum destinasi termasuk teman-teman pengelola destinasi. Prosesnya mendaftar dulu, nanti baru dikasih linknya, dapat QR Code baru kita cetak. QR Code itu nanti yang akan dipasang di depan loket untuk discan wisatawan," ungkap Singgih.
Lebih lanjut dikatakan, setelah semua obwis dan jasa pariwisata di DIY mendaftar aplikasi tersebut maka dilanjutkan uji coba. Kemudian Dispar DIY melakukan evaluasi untuk mengetahui ada kendala atau tidak selama penerapan aplikasi PeduliLindungi.
PeduliLindungi merupakan aplikasi yang dirancang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian BUMN untuk digunakan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Aplikasi ini dikembangkan untuk menghentikan penularan Covid-19. Aplikasi ini mengandalkan kepedulian (peduli) dan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasi atau vaksinasi dan riwayat Covid-19 saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dapat dilakukan. (Rul)