Shelter Syantikara Sediakan 164 Bed Gratis untuk Warga Kesulitan Isoman

Photo Author
- Selasa, 20 Juli 2021 | 13:05 WIB
Salah satu sudut Shelter Syantikara (ist)
Salah satu sudut Shelter Syantikara (ist)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Yogyakarta akan menambah shelter mandiri untuk warga terpapar Covid-19 yang kesulitan melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Shelter Syantikara, di Samirono Depok Sleman akan dibuka gratis untuk umum mulai 1 Agustus 2021 mendatang.

Shelter Syantikara memiliki 82 kamar dengan 164 bed yang dapat digunakan. Siapa saja warga yang terpapar Corona bisa memanfaatkan shelter tersebut secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.

Ketua Gugus Tugas Shelter Syantikara, Drg V. Triputro Nugroho, mengungkap keberadaan Shelter Syantikara diharapkan bisa membantu ketersediaan shelter yang aman, penanganan yang lebih baik bagi pasien terkonfirmasi positif tanpa gejala dan cengan gejala ringan yang masih bisa beraktivitas secara normal.

Pihaknya diketahui telah melakukan koordinasi dengan Padukuhan Sagan, Padukuhan Samirono, Puskesmas Depok, Koramil Depok, Kapolsek Bulaksumur, Kecamatan Depok dan Kelurahan Caturtunggal.

“Shelter ini sudah mendapatkan ijin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Pasien yang akan menghuni Shelter Syantikara diharapkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Depok 1, Puskesmas Depok 2 atau Puskesmas Depok 3 karena shelter berada di wilayah kecamatan Depok. Jika hasil pemeriksaan menyatakan bahwa pasien termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) atau bergejala ringan dan masih beraktivitas normal, mengalami kendala dan keterbatasan isolasi mandiri di rumah, maka pihak puskesmas akan menghubungi Shelter Syantikara. Jika terjadi penurunan kondisi selama menjalani isolasi mandiri, pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19 untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Minimal waktu menjalani isolasi mandiri selama sepuluh hari dan atau sudah dinyatakan oleh dokter berupa penerbitan Surat Keterangan Selesai Isolasi,” ungkapnya melalui rilis pada KRjogja.com, Selasa (20/7/2021).

Warga yang menjalani isoman nantinya mendapat pendampingan dari 108 relawan berbagai komunitas seperti Srikandi Lintas Iman, Gusdurian hingga Solidaritas Perempuan. Mereka disatukan dalam keprihatinan yang sama untuk berbelarasa dan ambil bagian untuk Indonesia Sehat.

“Supaya dapat memberikan pelayanan dengan baik dan aman, Tim Gugus Tugas dan relawan menerima pembekalan serta bimbingan teknis secara luring dan daring yang dilakukan secara maraton selama empat hari sejak 15 Juli 2021. Pembekalan dilakukan oleh RS Panti Rapih Yogyakarta dan SONJO,” sambung dia.

Shelter Syantikara sendiri lahir atas keprihatinan Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS), Mgr. Robertus Rubiyatmoko yang resah dengan merebaknya pasien yang terjangkit. Rumah Sakit serta pelayanan kesehatan kewalahan menampung pasien membuat banyak pasien kesulitan mendapatkan akses dalam pelayanan kesehatan karena sedemikian cepat menjalarnya virus Covid 19 ini di masyarakat. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X