Pandemi, Tabungan Ditukar Sembako dan Bayar Sekolah

Photo Author
- Jumat, 18 Juni 2021 | 18:50 WIB
Kunjungan Wamen KLHK di Bank Sampah Badegan. (Foto: Rahajeng Pramesi)
Kunjungan Wamen KLHK di Bank Sampah Badegan. (Foto: Rahajeng Pramesi)

BANTUL, KRJOGJA.com - Pengelolaan sampah di Bank Sampah Badegan Bantul yang sudah berlangsung bertahun-tahun ternyata saat masa pandemi menjadi lebih bermanfaat. Beberapa hal yang dirasakan seperti tabungan bank sampah dapat dimanfaatkan untuk ditukar dengan sembako atau dana dalam rekening bank sampah dapat dimanfaatkan untuk membayar sekolah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Ari Budi Nugraha usai menerima kunjungan  Wamen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Kompleks Parasamya dan kunjungan ke Bank Sampah Gemah Ripah Badegan, Jumat (18/6/2021).

"Kunjungan Wamen dalam rangka edukasi kepada ketua bank sampah dan mengapresiasi sinergitas Pemkab dalam pengelolaan sampah. Adapun model kegiatan bank sampah dengan pemilahan dan pengolahan sampah, jika konsisten  diterapkan warga Bantul mampu mengurangi penumpukan volume sampah di Bantul hingga sebesar 4 persen," tegasnya.

Saat pandemi Covid-19 dengan banyaknya sektor ekonomi terdampak, PHK dan pemotongan gaji maka rekening nasabah bank sampah dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Hingga saat ini nasabah bank sampah di Bantul mencapai sekitar 1.700 nasabah.

Wamen KLHK Alue Dahong yang berkesempatan menjadi nasabah Bank Sampah Gemah Ripah Bantul menambahkan salah satu cara mengatasi permasalahan sampah utamanya sampah rumah tangga adalah melalui keberadaan bank sampah. ⁣

"Dari bank sampah ini selain membantu pengelolaan sampah juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. " kata Wamen.

Wamen mengungkapkan saat ini di Indonesia ada 11 ribuan bank sampah namun yang aktif hanya 7 ribuan. Adanya aturan baru larangan impor barang bahan baku daur ulang menjadi celah kesempatan bank sampah memenuhi kebutuhan bahan baku daur ulang untuk industri, utamanya bahan baku daur ulang plastik dan kertas.

Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih menambahkan kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka membuka pelatihan edukasi pengelola bank sampah serta meninjau bank sampah yang ada di Bantul.

⁣Ditambahkannya, Pemkab telah mencanangkan program Bersih Bantulku Sejahtera Hidupku yang salah satu aspeknya adalah pengelolaan sampah yang lebih mandiri. Karenanya Bupati berharap melalui edukasi pengelolaan bank sampah akan dapat menjadi triger mengatasi degradasi pengelolaan lingkungan hidup terutama pengelolaan sampah.⁣

⁣Arah kebijakan Pemkab terkait pengelolaan sampah imbuhnya difokuskan dalam dua aspek. Yang pertama pengurangan sampah rumah tangga dan yang kedua penanganan sampah rumah tangga.⁣

"Selain itu upaya optimasilasi pengelolaan sampah juga dikembangkan dengan implementasi pendekatan zero waste manajeman yang saat ini kinerjanya telah menunjukkan keberhasilan, diantaranya adalah peningkatan cakupan penanganan sampah mencapai 460 ribu meter kubik per tahun, peningkatan pengelola sampah mandiri mencapai 62 kelompok & prosentase pengurangan sampah mencapai 42 persen di perkotaan " kata Bupati.⁣

Bupati juga menyampaikan kendala pengelolaan sampah, salah satunya belum adanya ijin dari pemerintah pusat terkait incenerator untuk sampah rumah tangga.⁣⁣Pemkab saat ini membutuhkan incinerator karena TPA sampah regional Piyungan sudah overload dan sampah selalu bertambah. (Aje)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X