SLEMAN, KRJOGJA.com - Pemkab Sleman kembali menggelar gladi lapang pembentukan Desa Tanggung Bencana (Destana) tahun 2021. Kali ini, gladi lapang dilakukan di Kalurahan Sumbersari Kapanewon Moyudan, beberapa waktu lalu.
Kepala Pelaksanan BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan, Kalurahan Sumbersari merupakan Destana ke-65 yang dibentuk di wilayah Sleman. Pembentukan Destana dan pelaksanaan gladi lapang atau simulasi bencana tersebut sebagai salah satu upaya Pemkab Sleman dalam menanggulangi potensi bencana yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas warga masyarakat dalam pengurangan resiko bencana. Selain itu juga di dalam kegiatan tersebut dilakukan pembentukan Destana," jelas Joko.
Sebanyak 100 orang dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Peserta gladi lapang terdiri dari berbagai unsur yaitu pemerintah, masyarakat, swasta, perguruan tinggi, LSM, Organisasi Masyarakat dan kelompok lainnya. "Tanpa peran aktif masyarakat, akan sulit Pemerintah melakukan mitigasi bencana di wilayah Sleman," ujar Joko.
Sementara Bupati Kustini SP menyebut pelaksanaan gladi lapang penanggulangan bencana ini juga sebagai langkah untuk menyamakan persepsi dan mematangkan koordinasi antarinstansi terkait penanganan bencana.
"Dalam menyikapi kejadian bencana, pada saat ini kita tidak lagi bersikap responsif namun sudah menuju preventif yaitu pengelolaan risiko bencana," katanya.
Menurut Bupati, adanya dampak yang lebih besar dalam peristiwa bencana terjadi di antaranya karena kurangnya pengetahuan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam menghadapi bencana. Dengan harapan kesiapsiagaan tersebut dapat bermanfaat dalam menentukan langkah-langkah yang tepat dalam mengantisipasi dan meminimalisasi jatuhnya korban jiwa.(Has)