Komunitas Kebaya Terus Didorong Upgrade Potensi Perempuan

Photo Author
- Kamis, 27 Mei 2021 | 10:10 WIB
Bupati Sleman sekaligus Pembina Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) DPC Sleman, Kustini Sri Purnomo berfoto bersama Komunitas Kebaya Indonesia.
Bupati Sleman sekaligus Pembina Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) DPC Sleman, Kustini Sri Purnomo berfoto bersama Komunitas Kebaya Indonesia.

SLEMAN, KRJOGJA.com - Bupati Sleman sekaligus Pembina Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) DPC Sleman, Kustini Sri Purnomo pada arahan dan pembinaan, mengarisbawahi keberadaan KKI di Kabupaten Sleman selain upaya melestarikan budaya adiluhung, juga harus bisa meningkatkan keterampilan perempuan.

"Saya harapkan komunitas fokus pada upaya-upaya meningkatkan ketrampilan kaum perempuan melalui pelatihan-pelatihan yang ada," ujarnya, Selasa, (25/5/2021) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.

Melalui keterampilan dan peningkatan kapasitas diharapkan dapat mewujudkan kemandirian perempuan dan menciptakan lapangan kerja khususnya di Kabupaten Sleman.

"Karena dengan ketrampilan yang dimiliki maka kaum wanita akan mampu mandiri secara ekonomi bahkan tidak menutup kemungkinan kemampuan ini akan dimiliki dan menciptkan peluang kerja di lapangan khususnya bagi perempuan-perempuam di kabupaten Sleman," jelasnya.

Dia menyebut peningkatan kapasitas perempuan dapat dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM serta Perindustrian dan Perdagangan. Pembinaan Usaha Kecil Menegah (UKM) juga harus dilakukan terus menerus.

"Disperindag dan koperai diharapkan mampu menggali potensi ibu-Ibu KKI dengan meningkatkan UKM yang di kabupaten Sleman. Potensi perempuan-perempuan yang ada bisa ditingkatkan dengan adanya KKI ini," paparnya.

Di sisi lain, keberadaan KKI juga digadang-gadang mampu merangkul kaum milenial dengan dapat terus diregenerasi pemahaman dan kecintaan mereka terhadap budaya berupa kain kebaya.

"Keberadaan komunitas KKI saya harapkan dapat mampu merangkul kaum milenial yang ada. Harapan untuk regenerasi kebudayaan kita khususnya kain kebaya di Kabupaten Sleman," ujarnya.

Mengingat mulai tergerusnya budaya tersebut di kalangan milenial dengan maraknya budaya barat. Oleh sebab itu stakeholders terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Dinas Perindustrian dapat bersinergi dalam upaya pelestarian budaya adiluhung tersebut.

"Kepada generasi muda perempuan-perrmpuan yang yga bahwa kita punya budaya adiluhung untuk diterapkan di masyarakat secara luas. Di mana budaya-budaya ini secara garis besar luntur namun ada KKI diharapkan bisa melestarikan," pungkasnya.

Sehingga dia berharap cita-cita mewujudkan perempuan cantik berbudaya namun mandiri dan berdaya dapat terealisasi. Ditambah dapat berguna bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

"Sekaligus perempuan bisa tampil segala lini, cantik, ada budayanya sekaligus bisa mencari potensi diri bisa diaktualisasikan ke masyarakat dan berguna bagi masyarakat,'' imbuhnya. (R-1).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X