Esensi Labuhan di Pantai Parangkusumo

Photo Author
- Minggu, 14 Maret 2021 | 17:50 WIB
Proses labuhan di Pantai Parangkusumo Kalurahan Parangtritis Kretek  Bantul, Minggu (14/3). (Foto: Sukro R)
Proses labuhan di Pantai Parangkusumo Kalurahan Parangtritis Kretek Bantul, Minggu (14/3). (Foto: Sukro R)

BANTUL, KRJOGJA.com - Kraton Yogyakarta menggelar labuhan di Pantai Parangkusumo Kalurahan Parangtiris Kapanewon Kretek Bantul, Minggu (14/3/2021). Labuhan tahunan tersebut diikuti ribuan orang dari berbagai daerah di DIY dan sekitarnya. Sejumlah benda yang dilabuh ke laut diantaranya, pakaian dan pengagem lainnya.

Labuhan dalam rangka Tingalan Jumenengan Dalem diawali ketika rombongan menggelar serah serahan dengan pemerintah Kabupaten Bantul di Pendapa Kepanewon Kretek Bantul.

Utusan Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng Raden Tumengung (KRT) Wijoyo Pamungkas SE menjelaskan, makna dari labuhan itu merupakan bentuk manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena Sultan diberikan kesehatan selama menjadi Raja Kraton Yogyakarta. "Labuhan ini sebagai sarana untuk berdoa kepada Allah dengan harapan Allah memberikan yang terbaik kepada rakyat Yogyakarta, keselamatan, kesehatan," ujarnya.

Terkait benda yang labuh diantaranya, kain jarik, ageman ndalem, rambut, kuku hingga baju. "Setelah dilakukan pengecekan di Cepuri Parangkusumo benda tersebut selanjutnya dilabuh ke laut," jelasnya.

Dalam serahterima di Kapanewon Kretek juga dihadiri Nugroho Eko Setyanto, S. Sos M.M (Kepala Dinas Kebudayaan Bantul), Penewu Kretek,

Drs Cahyo Widodo, Kapolsek Kretek Kompol Suparmin, Komandan Koramil 13 Kretek, Kapten Cba Mardiyono. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X