Tanaman Cabai di Pesisir Kulonprogo Terserang 'Pathek'

Photo Author
- Selasa, 29 Desember 2020 | 12:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Petani cabai lahan pesisir selatan Kulonprogo masih dapat menikmati keuntungan dari hasil penjualan panenan cabai di pasar lelang. Pada masa pemeliharaan dan menjelang panen, tanaman cabai terserang hama penyakit virus kuning dan jamur kekek atau pathek.

Petani cabai lahan pesisir di Trisik, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur mengungkapkan panen cabai sudah berlangsung sejak Oktober 2020. Harga cabai setiap hari berubaha ada di kisaran antara Rp 30 ribu sampai Rp 45 ribu per kilogram (kg).

“Dari hasil penjualan di pasar lelang, petani masih untung. Tanaman cabai sudah dipanen delapan kali. Harga dari penjualan panenan petik ke delapan, Rp 38 ribu per kg,” ujar Johani, salah seorang petani cabai di lahan pesisir Trisik.

Menurutnya, menanam cabai di lahan pesisir menghabiskan benih sebanyak 25 bungkus. Dari hasil penjualan panenan cabai sudah menutup untuk biaya pengolahan lahan, pemeliharaan, obat-obatan yang menghabiskan sekitar Rp 100 juta.

“Meskipun sempat ada tanaman terkena virus kuning, petani masih untung. Pendapatan dari hasil penjualan panenan berakhir diperkirakan mencapai Rp 600 jutaan,” tuturnya.

Petani cabai warga Nomporejo, Waluyo mengungkapkan setiap satu kali petik, memiliki panenan sekitar dua kuintal. Dari hasil penjualan panenan tersebut memiliki keuntungan sekitar Rp 2 juta.“Petik panen ke lima kali bisa menyimpan sekitar Rp 2 juta. Pada saat itu mendapat panenan 130 kuintal dengan harga di pasar lelang sekitar Rp 37.300 per kg,” ujar Waluyo sambil menyebutkan, sebagian panenan cabai terkena serangan pathek.

Perkembangbiakan serangan di musim penghujan sulit dikendalikan. Sebagian panenan cabai dimusnahkan karena tidak laku di jual. Pengurus pasar lelang cabai, Saliman menjelaskan panen cabai sudah berlangsung sejak Oktober 2020. Pada puncak musim panen cabai dalam sehari dapat menampung cabai sekitar sembilan ton.

Harga setiap saat berubah yang rata-rata ada dikisaran Rp 30 ribu per kg. Harga menguntungkan petani karena tidak ada panenan di daerah lain. “Menjelang panenan berakhir dalam sehari hanya mampu menampung cabai sekitar tiga ton,” tambahnya.(Ras)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X