BANTUL, KRJOGJA.com - Suhu politik jelang pelaksanaan pemilihan lurah (Pilur) Srigading Sanden Bantul kian hangat. Bahkan isu yang mengarah pada konflik SARA ikut mewarnai perhelatan pilihan lurah desa 27 Desember mendatang. Sementara jajaran Polsek Sanden, Koramil Sanden, Pos TNI AL, Senin (20/12/2020) serentak menurunkan spanduk berbau SARA.
Dari pantauan KRJOGJA.com dilapangan, beberapa spanduk Pilur mengarah SARA terpampang jelas diantaranya berbunyi "Lestarikan Tradisi Tolak Wahabi", "Opo Ra Krasa Nik Ganti Lurah Maheso Syuro Arep Sirno", "Ganti Lurah Podo Wae Ganti Akidah".
Terkait adanya spanduk Pilur yang mengarah ke SARA, Panitia Pemilihan Desa (PPD), Kalurahan Srigading Sanden, Sukarjono mengatakan, penurunan spanduk yang mengarah ke SARA dipastikan segera diturunkan PPD, bersama aparat Polsek Sanden dan petugas Babhinsa dari Koramil Sanden serta Linmas.
"Hari ini kita turunkan spanduk pilur berupa spanduk mengarah ke SARA. Apalagi dalam pemasangan spanduk pilur juga menyalahi aturan ," ujarnya ditemui di Balai Kalurahan Srigading. Tidak hanya spanduk pilur yang mengarah ke SARA sasarannya.
Saat kampanye pilur selama tiga hari mulai tanggal 21-23 Desember 2020. Dari tiga calon lurah tidak ada yang mengajukan jadwal untuk menggelar kampanye tatap muka. Sedang pemberitahuan kampanye tatap muka kepada PPD mesti diajukan dua hari sebelum kegiatan kampanye.
Ketika sampai Senin ini tidak ada calon lurah mengajukan pemberitahuan rencana kampanye tatap muka. Otomatis tidak ada kampanye tatap muka selama masa kampanye. Sukarjono mengatakan, daftar pemilih di Kalurahan Srigading mencapai 7.610 pemilih di 20 padukuhan dengan 22 TPS. Petugas KPPS sendiri ada yang masih menggunakan petugas KPPS saat pilkada namun juga ada yang semuanya baru.
Terpisah Kapolsek Sanden, AKP Tukirin SH mengatakan, tim gabungan dari Polsek Sanden, Koramil Sanden, Pos TNI AL Samas dan PPD Kalurahan Srigading membersihkan spanduk pilur yang mengarah ke kampanye hitam atau SARA. Tujuannya agar masyarakat tidak resah dan pilur berlangsung aman, damai dan lancar.
"Wong Pilkada Bantul saja aman dan damai, kenapa pilur harus berlangsung tegang. Ini pesta demokrasi harus berlangsung dengan gembira dan damai," jelasnya.
Tukirin mengatakan, tidak ada istilah tebang pilih dalam penertiban spanduk pilur. Semua spanduk pilur yang melanggar aturan khususnya yang mengarah SARA bakal ditertibkan sesuai aturan.
Sementara calon lurah Srigading nomor urut 3, Prabowo Sugondo tidak mempermasalahkan ketika APK pilur miliknya ditertibkan karena melanggar aturan. Namun Bowo panggilan akrab Prabowo Sugondo mengaku tidak ada APK pilur miliknya yang isinya kampanye hitam bahkan mengandung SARA.(Roy)