SLEMAN, KRJOGJA.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman mengadakan rapid test bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas ketertiban di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dari 19.125 orang KPPS dan petugas ketertiban, ada dua orang yang dinyatakan positif. Selanjutnya dua petugas yang dinyatakan positif diminta tidak mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan lain sebagainya.
Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi menerangkan, untuk memastikan KPPS dan petugas ketertiban bebas dari Covid-19, pihaknya memang melakukan rapid test bagi seluruh petugas yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada 9 Desember. "Hasil rapid test ada yang reaktif dan langsung ditindaklanjuti oleh Gugus Tugas. Hasil swab, ada dua yang positif dari Kapanewon Prambanan," katanya pada acara Bakti Sosial Polda DIY dan Petrokimia Gresik di Balai Kalurahan Caturharjo Sleman, Senin (30/11/2020).
Menurut Trapsi, dua orang yang dinyatakan positif langsung dilakukan pergantian karena yang bersangkutan harus menjalani perawatan medis. Meski ada yang positif Covid-19, namun jumlahnya sangat kecil dan hal ini tidak mengganggu tahapan Pilkada. "Untuk memberikan rasa aman bagi pemilih, saat pelaksanaan Pilkada, kami juga menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk KPPS dan petugas ketertiban yang ada," imbuhnya.
Sementara itu, Wakapolda DIY Brigjen Pol Slamet Santoso mengajak para tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat ikut menjaga kamtibmas menjelang Pilkada. Segala bentuk kerawanan telah diantisipasi kepolisian, baik dalam hal kamtibmas maupun gangguan lainnya.
"Semua wilayah yang melaksanakan Pilkada mempunyai tingkat kerawanan masing-masing. Semua sudah kita antisipasi dan harapannya, seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen lainnya ikut membantu kepolisian dalam upaya menjaga kamtibmas selama Pilkada," ucap jenderal bintang satu yang pernah menjabat Kapolresta Yogya ini.(Aha/Ayu)
