SLEMAN, KRJOGJA.com - Dinas Perhubungan Sleman mulai memasang lampu penerangan di jalur evakuasi. Hal ini merupakan langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Merapi di malam hari.
Plt Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Arip Pramana mengatakan, pemasangan lampu jalan dimulai sejak Selasa (10/11/2020). Jalur evakuasi yang menjadi sasaran pemasangan lampu adalah jalur Srunen hingga Singlar di Kapanewon Cangkringan. Dalam pelaksanaannya, ada sekitar 20 lampu penerangan yang akan dipasang di jalur tersebut untuk jarak sekitar 150 meter.
"Pemasangan lampu jalan ini berfungsi sebagai pengarah bagi warga, untuk berjaga-jaga kalau erupsi terjadi di malam hari. Jalur evakuasi jalannya sudah terang sampai bawah," kata Arip di kantornya, Kamis (12/11/2020).
Selain jalur Srunen hingga Singlar, Dishub Sleman juga telah memasang lampu di sekitar Padukuhan Plosokerep Umbulharjo Cangkringan. Setidaknya ada 5 titik yang menjadi target pemasangan lampu jalan. Arip mengungkapkan, penambahan lampu jalan juga dilakukan di lingkungan barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo.
"Titik kumpul Padukuhan Kalitengah Lor dan titik kumpul Padukuhan Srunen juga telah dipasangi lampu. Termasuk di kandang komunal Padukuhan Singlar, tempat ternak warga Kalitengah Lor dievakuasi," beber Arip.
Sehingga total pemasangan lampu ada 40 lampu. Daerah Turgo juga sudah ada lampu yang dilakukan Dishub Sleman bersama dengan warga. "Yang Turgo justru sebelum status Gunung Merapi dinaikkan sudah dipasangi lampu," tandas Arip.
Ditambahkan, selama ini jalur evakuasi memang belum dilengkapi lampu penerangan. Namun dengan adanya peningkatan status Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III), Pemkab Sleman harus segera melakukan persiapan mitigasi. Dishub Sleman tidak mengesampingkan penerangan di jalur evakuasi. Namun yang menjadi prioritasnya adalah penerangan di sekitar permukiman.(Aha)