Program CHSE, Pengembangan Pariwisata Tak Bisa Hanya Andalkan Keindahan

Photo Author
- Selasa, 10 November 2020 | 20:51 WIB
Sendra Tari Sugriwa Subali ikut memeriahkan Sosialisasi Program CHSE di Kompleks Obwis Goa Kiskendo. (Foto: Asrul S)
Sendra Tari Sugriwa Subali ikut memeriahkan Sosialisasi Program CHSE di Kompleks Obwis Goa Kiskendo. (Foto: Asrul S)

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Bupati Kulonprogo Drs Sutedjo menegaskan, pengelolaan dan pemasaran pariwisata saat ini tidak bisa hanya mengandalkan keindahan dan kebersihan saja. Penerapan sehat dan aman menjadi hal penting ke depan terutama pascapandemi Covid-19.

"Menjadi kewajiban kita bersama untuk memetahui protokol kesehatan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), terutama para pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Slogan Bersih Indah Sehata dan Aman (BISA) hendaknya kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten," katanya pada pembukaan Sosialisasi Cleanliness, Healthy, Safety and Enviromental Sustainability (CHSE), Gerakan Bisa dan Penyediaan Peralatan Pendukung CHSE di Objek Wisata (Obwis) Goa Kiskenda, di Kalurahan Jatimulyo Kapanewon Girimulyo, Selasa (10/11/2020).

Melalui kegiatan tersebut Sutedjo berharap bisa membangkitkan kembali destinasi wisata di Kuloprogo sehingga pariwisata menggeliat dan perekonomian masyarakat kembali pulih. "Harapannya memasuki tatanan kehidupan baru kita kembali beraktivitas dengan tetap mentaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga ekonomi dan pariwisata kita berjalan tapi kesehatan terjamin," ujarnya didampingi Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) setempat Joko Mursito SSn MA.

Sementara Direktur Pengembangan Destinasi Regional I, Kemenparekraf/ Baparekraf, Oni Yulfian menjelaskan, sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, pelaku serta pembina pariwisata tentang perilaku AKB di setiap destinasi wisata pada masa pandemi Covid-19. Rutin penggunakan masker, mencuci tangan dengan sabur di air mengalir, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

"Kami memberikan dukungan berupa pemberian fasilitas protokol kesehatan seperti tempat sampah, wastafel, hand sanitizer, masker dan faceshield juga papan petunjuk pariwisata. Hal tersebut bertujuan mengatasi penyebaran Covid-19," jelasnya.

Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Pariwisata, Kemenparekraf, Hari Sungkari dalam sambutannya melalui aplikasi zoom meeting mengatakan dirinya percaya dunia pariwisata khususnya di Kabupaten Kulonprogo tahun depan akan bangkit.

"Saya lihat vaksin sebentar lagi sudah ada. Selain itu protokol kesehatan Covid-19 juga telah dilaksanakan dengan baik. Begitu juga di destinasi wisata, salah satu yang saat ini sedang digalakkan adalah Program CHSE yang penting bagi suatu destinasi wisata," katanya.

Hari Sungkari sependapat dengan bupati. Pariwisata memang tidak cukup hanya menyuguhkan keindahan saja tapi harus didukung kebersihan dan keamanan. Untuk merealisasikan hal tersebut maka pihaknya mensosialisasikan Program CHSE guna memastikan destinasi wisata aman sehingga menarik minat wisatawan berkunjung.

"Saya berharap destinasi wisata di Kulonprogo serta di lingkungan Borobudur dan sekitarnya bisa bangkit menjadi penopang ekonomi daerah," harapnya.(Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X