SLEMAN, KRJOGJA.com - DPRD Kabupaten Sleman meminta kepada eksekutif untuk membangkitkan kembali angkutan desa yang selama ini sudah menghilang. Hal itu untuk menindaklanjuti adanya penambahan koridor Trans Jogja di wilayah Kabupaten Sleman.
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sleman Untung Basuki Rahmad mengatakan, untuk koridor Trans Jogja di Pusat Kuliner Belut Godean sudah mulai beroperasi. Namun layanan angkutan Trans Jogja itu hanya sampai di Pusat Kuliner Belut Godean saja, sedangkan untuk jalur masuk ke desa-desa belum ada.
"Koriodor Godean ini sangat baik untuk mendukung sektor ekonomi di Sleman, khususnya wilayah barat. Ini tidak boleh sampai di sini saja, tapi perlu ditindaklanjuti untuk disambungkan dengan angkutan umum lainnya," kata Untung kepada KRJOGJA.com, Rabu (14/10/2020).
Untuk menyambungkan ke wilayah lain, Pemkab Sleman dapat membangkitan kembali angkutan desa yang dulu pernah ada. Harapannya angkutan desa itu dapat mengangkut masyarakat ke desa-desa.
"Ketika turun dari Trans Jogja, masyarakat bisa mengakses angkutan desa untuk menuju wilayah yang dituju. Jadi ada angkutan umum itu tidak hanya berhenti di Trans Jogja saja," ujar Untung.
Menurutnya, Pemkab Sleman juga perlu membuat jalur-jalur yang menghubungkan antarpasar tradisional dan sekolah. Sehingga masyarakat jika ingin pergi ke pasar atau sekolah tidak perlu membawa kendaraan sendiri, namun dapat menggunakan angkutan umum.
"Kalau bisa angkutan umum yang menghubungkan pasar tradisional itu, mobilnya didesain khusus supaya bisa mengangkut barang. Harapannya pedagang atau masyarakat yang pulang dari pasar tetap dapat naik angkutan umum," tuturnya.
Dengan adanya angkutan desa itu, diharapkan dapat membangkitkan sektor-sektor ekonomi. Selain itu juga dapat menekan biaya produksi bagi pelaku UMKM yang tidak memiliki kendaraan sendiri.
"Artinya pelaku UMKM tak perlu menyewa mobil untuk mengangkut barang dagangannya. Selain itu, kalau masyarakat banyak yang naik angkutan umum, kemacetan jalan juga bisa ditekan," pungkasnya. (Sni)