SLEMAN, KRJOGJA.com - Masyarakat diminta untuk mewaspadai musim pancaroba atau pergantian musim kemarau ke musim hujan. Hal itu dikarenakan pancaroba rawan terjadi bencana angin kencang dan banjir. Saluran drainase supaya dibersihkan dan pohon rindang dikurangi rantingnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan STp MT menjelaskan, hujan yang turun kemarin menunjukkan sudah mulai terjadi pancaroba. Biasanya pancaroba sangat rawan terjadinya bencana angin kencang dan banjir.
"Kami minta masyarakat lebih waspada. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pancaroba sering terjadi bencana baik angin kencang maupun banjir," jelas Makwan, akhir pekan lalu.
Menurutnya, pancaroba ini biasanya ditandai dengan perubahan cuaca yang ekstrim yaitu dari panas berubah mendung. Perubahan itu memicu terjadi angin kencang. Untuk itu masyarakat diminta berhati-hati saat terjadi hujan. "Masyarakat jangan berteduh di bawah pohon atau baliho saat turun hujan. Dikhawatirkan terjadi angin kencang dan pohon atau baliho bisa tumbang," ujarnya.
Di samping itu, bencana banjir di daerah permukiman juga perlu diwaspadai. Banjir itu terjadi karena saluran drainase tersumbat sampah. Sementara pancaroba ini, intensitas hujan cukup deras dengan waktu yang pendek. "Karena saluran drainase tersumbat, sehingga air meluap di jalan. Biasanya ini terjadi di daerah permukiman dan jalan raya," imbuhnya.
Masyarakat diimbau untuk membersihkan sampah di saluran drainase supaya kalau hujan, air tidak meluap. Selain itu bagi yang memiliki pohon yang rindang sebaiknya dikurangi rantignya. "Terutama untuk pohon-pohon yang berada di pinggir jalan dikurangi rantingnya supaya kalau ada angin kencang tidak mudah tumbang. Kalau memang rapuh, sebaiknya dipotong saja," imbaunya. (Sni)
