BANTUL, KRJOGJA.com - Sejumlah elemen masyarakat anti komunis di DIY beraudiensi dengan Panglima Gerakan Pasukan Anti Komunis (Gepako) di Graha Gandung Pardiman Center (GPC) Numpukan Karangtengah Imogiri Bantul, Senin (21/9/2020). Mereka dari perwakilan Paksikaton, Front Anti Komunis Indonesia (FAKI), Laskar Pembela Sapta Marga. Semua peserta dalam pertemuan sepakat tidak akan memberi ruang paham komunis bangkit kembali di DIY.
Paham komunis dipastikan bertentangan dengan agama dan nilai nilai Pancasila yang tumbuh di Indonesia. Dalam acara tersebut juga di hadiri Ketua Umum FAKI DIY, Triyandi Mulkan, Ketua Umum Paksikaton Moch Suhut, Ketua Laskar Bela Sapta Marga, Sugeng Suroso.
Penglima Gepako yang juga anggota DPR RI, Drs HM Gandung Pardiman MM mengungkapkan, kebersamaan mesti dijaga untuk menghadapi potensi kembali munculnya komunis. Oleh karena itu, lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup dibawah panji-panji komunis. Politisi senior Partai Golkar tersebut menjelaskan, komunis bisa tumbuh subur salah satunya karena faktor kemiskinan.
"Kita besok bentuk tim untuk memerangi komunis," ujar Gandung. Selain memerangi paham komunisme juga mengatasi kemiskinan dan membangun perekonomian serta mendukung upaya penegakan hukum.
Ketua Umum Paksikaton DIY, Moch Suhut mengungkapkan, tujuan utama dari audiensi bersama Panglima Gerakan Pasukan Anti Komunis (Gepako) untuk mencegah bangkitnya komunis di DIY. Meski ada perbedaan, Gepako langsung dibawah partai, tetapi karena visi misi sama dengan Paksikaton dalam menghadapi komunis. Sehingga alangkah baiknya jika elemen yang ada bisa disatukan.
"Sejak awal kami dirikan, kami punya spesialisasi melawan komunis dan separatis. Jika nanti Paksikaton diajak bergabung melawan komunis sudah siap. Karena tidak banyak organisasi-organisasi yang secara spesifik menyebutkan melawan komunis," jelas Moch Suhut. Personel Paksikaton punya tekad dan niat untuk menyatukan kekuatan melawan komunis.
Ketua Umum Front Anti Komunis Indonesia (FAKI) DIY, Triyandi Mulkan mengungkapkan, sekarang ini harus lebih intens dalam rangka menjalankan program pemahaman bahaya komunis dan pemahaman Pancasila. Apapun alasannya komunis jangan sampai diberi peluang untuk muncul kembali di DIY. Bahkan sekarang indikasi munculnya komunis sudah mulai terang - terangan, oleh karena itu jangan sampai lengah.
Komunis menurut Triyandi Mulkan merupakan ideologi yang tidak pantas berkembang di Indonesia. "Indonesia tidak bisa menerima ajaran itu, kita punya agama negara dengan ideologi komunis didunia bisa dijadikan contoh. Ajaran paham komunis sejarah sudah membuktikan bahwa mereka bengis kejam dan bertentangan dengan negara kita," jelasnya.(Roy)