SLEMAN, KRJOGJA.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2020 diwarnai beberapa hal yang unik. Pasalnya di satu desa, ada persaingan antaranggota keluarga. Baik itu ayah dan anak atau suami dengan istrinya. Namun beberapa calon kades menilai hal ini bukan menjadi sesuatu yang besar karena sudah tahu kompetensi masing-masing.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Sleman Budiharjo mengatakan, persaingan antarpeserta Pilkades yang memiliki kekerabatan keluarga terjadi di lima desa. Seperti yang terjadi di Kapanewon Seyegan, Supriyati, seorang istri bersaing dengan suaminya sendiri Sunaryo untuk menjadi calon Lurah Margoluwih. Di Kalurahan Sumberejo Kapanewon Tempel, Ika Puji Astuti akan bersaing dengan suaminya, Andjar Purwanto.
Sedangkan di Kalurahan Sumberagung, Duldjiman akan bersaing memperebutkan suara dengan putrinya sendiri Agustin Dwiaryani. "Ada calon Kades Titis Sukatni dan Edy Utomo merupakan kakak beradik kandung, yang sama-sama maju dalam Pilkades di Kalurahan Sidoagung Kapanewon Godean. Sementara di Kapanewon Cangkringan, Amino Fajar Nugroho menjadi calon kades di Kalurahan Kepuharjo bersaing dengan ayah kandungnya sendiri, sang petahana Heri Suprapto," terang Budiharjo, Minggu (13/9/2020) malam.
Menurutnya, mereka semua sudah lolos persyaratan dan telah ditetapkan sebagai bakal calon Lurah. Tercatat, pada 2020 ini, Pilkades di Sleman akan digelar di 49 kalurahan. Proses pemungutan suara membutuhkan 1.102 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 457.000 orang.
Terpisah, Amino mengaku maju dalam persaingan Pilkades dikarenakan dorongan dari teman-temannya di internal Karang Taruna. Amino sudah bertemu dengan ayahnya dan menyampaikan hal tersebut dan tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Persaingan dengan bapak bukanlah masalah berarti. Karena sudah sama-sama tahu dan sepakat berkompetisi. Saya juga tidak mempersiapkan strategi khusus untuk bisa memenangkan percaturan Pilkades ini," beber Amino.(Aha)
