BANTUL, KRJOGJA.com - Industri pariwisata di pantai selatan Bantul terus menunjukkan perkembangan positif. Kondisi tersebut tentu berdampak pada mulai bergeraknya perekonomian berbasis masyarakat pesisir. Di sisi lain sektor wisata pantai kini tengah menghadapi persoalan serius dengan munculnya ribuan ubur-ubur beracun.
Menghindari hal-hal tidak diinginkan, Dit Polair Polda DIY turun tangan dengan mendirikan tenda posko sejak akhir pekan lalu. Dit Polairud Polda DIY juga menempatkan pasukan dengan jumlah berlipat untuk membantu penanganan korban sengatan ubur -ubur dan juga mensosialisasikan protokol kesehatan bagi wisatawan.
Dir Polairud Polda DIY, Kombes Pol Rudi Rifani SIK didampingi KBO Dit Polair Polda DIY, AKBP Bayu Herlambang, Senin (20/7/2020) mengungkapkan, jika pendirian tenda Dit Polairud Polda DIY difungsikan pos pelayanan wisatawan Pantai Parangtritis. Dijelaskan, Juli - Agustus merupakan siklus cuaca di laut berdampak sehingga berdampak pada biota ubur ubur naik ke permukaan. Kondisi tersebut, tentu sangat berbahaya jika menyengat.
Sementara dalam pengamanan pantai selatan, dikerahkan kekuatan dari Ditpolairud Polda DIY, Ditpamobvit Polda DIY, Polres Bantul,SAR Linmas, Polsek Kretek dan Koramil Kretek. Selain di Parangtritis, personel juga di Pos Polair Kuwaru, Pantai Baru dan Pos Polair Congot. Sementara petugas dari Dit Polairud juga melakukan sosialisasi pencegahan Covid -19 dengan sasaran wisatawan.
Rudi Rifani mengugkapkan, menekankan wisatawan tidak berenang di laut lantaran ombak besar. "Kita imbau untuk mewaspadai adanya ubur-ubur," ujarnya. Selain itu, personel juga bergerak dilapangan mengimbau kepada wisatawan menerapkan protokol kesehatan selama berwisata.(Roy)
