BANTUL, KRJOGJA.com - Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul sudah mengeluarkan ratusan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) bagi pedagang yang kirim hewan kurban keluar kota. SKKH tersebut sekaligus menjamin hewan kurban dari Bantul sehat sesuai ketentuan.
Sementara untuk memantau kesehatan hewan kurban sedikitnya 200 petugas dari unsur penyuluh, parameter, dokter dan paramedis diturunkan DPPKP. Selain itu dinas juga menggencarkan program Inseminasi Buatan (IB) sebagai upaya menjaga keseimbangan populasi hewan kurban.
"SKKH tersebut yang keluar sudah mencapai ratusan, jumlahnya belum terdata semua. Tetapi sudah mencapai ratusan," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Ir Joko Waluyo ST MSi, Rabu (15/7/2020).
Joko mengungkapkan, terkait jumlah dagang tiban hewan kurban di Bantul terjadi perubahan. Merujuk hasil pendataan, jumlahnya tidak jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya. "Kalau jumlah pedagang hewannya tidak jauh beda, justru hewan kurbannya yang dijajakan menurun," jelasnya.
Terkait upaya pemulihan populasi paska Hari Raya Idul Adha. DPPKP Kabupaten Bantul fokus dalam optimalkan program Inseminasi Buatan (IB) baik itu sapi dan kambing. Meski tahun ini program IB terjadi penurunan 1.000 dibanding tahun sebelumnya. "Tahun lalu kami alokasikan program IB untuk kambing dan domba itu 3.000 tapi karena ada Covid -19 tahun 2020 turun menjadi 2.000," kata Joko.
Joko merinci, untuk IB kambing dan domba tahun 2019, jumlahnya 3000, tahun ini turun jadi 2000 ekor. Sedang tahun depan direncanakan program IB 7.500. "Tentu program tersebut menjadi bagian DPPKP dalam upaya memulihkan populasi domba dan kambing pasca Hari Raya Idul Adha," ujar Joko.(Roy)
